Minggu, 26 Agustus 2012 16:26:58 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com)
- Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jatim meminta agar aparat
kepolisian memberikan perlindungan terhadap warga syiah di Desa
Karanggayam Kecamatan Omben, Sampang. JIAD juga mengecam aksi kekerasan
yang menimpa warga Syiah hingga menyebabkan jatuh satu korban jiwa.
Pernyataan itu dilontarkan oleh presidium JIAD Jatim, Aan Anshori usai menggelar doa bersama lintas iman di aula Lakpesdam NU Jombang, Minggu (26/8/2012). Acara doa bersama itu sengaja digelar oleh JIAD dan Stara Muda Jombang (Forum Anak Muda Lintas Agama). "Kami mengecam aksi kekerasan oleh siapapun dengan alasan apapun. Perbedaan keyakinan seharusnya bisa disikapi secara lebih dewasa dan bermartabat," ujar Aan.
Lebih jauh, Aan menuntut agar aparat keamanan bersungguh-sungguh melindungi pengikut Ustad Tajul Muluk, karena aksi kekerasan di Sampang tersebut bukan kali ini saja. Bukan itu saja, ia juga meminta kepada tokoh masyarakat/agama Jawa Timur untuk terus mengedepankan dialog atas kasus tersebut dengan berpijak pada kesetaraan dan kemanusiaan. "Kami senantiasa berdoa agar keadilan dan kedamaian senantiasa berada di Indonesia," tambah Andi Sujatmika, koordinator Stara Muda Jombang.
Seperti diberitakan, warga syiah Sampang pimpinan Ustad Tajul Muluk kembali mendapat serangan dari sekelompok warga antisyiah di Karang Gayam kecamatan omben dan desa Bluuran Kecamatan Karang Penang. Akibat penyerangan itu, seorang pengikut syiah tewas. Selain itu, puluhan rumah pengikut Syiah di dua desa tersebut hangus terbakar. [suf/ted]
Pernyataan itu dilontarkan oleh presidium JIAD Jatim, Aan Anshori usai menggelar doa bersama lintas iman di aula Lakpesdam NU Jombang, Minggu (26/8/2012). Acara doa bersama itu sengaja digelar oleh JIAD dan Stara Muda Jombang (Forum Anak Muda Lintas Agama). "Kami mengecam aksi kekerasan oleh siapapun dengan alasan apapun. Perbedaan keyakinan seharusnya bisa disikapi secara lebih dewasa dan bermartabat," ujar Aan.
Lebih jauh, Aan menuntut agar aparat keamanan bersungguh-sungguh melindungi pengikut Ustad Tajul Muluk, karena aksi kekerasan di Sampang tersebut bukan kali ini saja. Bukan itu saja, ia juga meminta kepada tokoh masyarakat/agama Jawa Timur untuk terus mengedepankan dialog atas kasus tersebut dengan berpijak pada kesetaraan dan kemanusiaan. "Kami senantiasa berdoa agar keadilan dan kedamaian senantiasa berada di Indonesia," tambah Andi Sujatmika, koordinator Stara Muda Jombang.
Seperti diberitakan, warga syiah Sampang pimpinan Ustad Tajul Muluk kembali mendapat serangan dari sekelompok warga antisyiah di Karang Gayam kecamatan omben dan desa Bluuran Kecamatan Karang Penang. Akibat penyerangan itu, seorang pengikut syiah tewas. Selain itu, puluhan rumah pengikut Syiah di dua desa tersebut hangus terbakar. [suf/ted]