Nyidam Sari (Campursari) by Ki Dhanang Mc



Luntur (Campursari) by Ki Dhanang

Mata Najwa: Mafia Bola (Indonesia) #5


Mata Najwa: Mafia Bola (Indonesia) #4

Mata Najwa: Mafia Bola (Indonesia) #3






Mata Najwa: Mafia Bola (Indonesia) #2



Mata Najwa: Mafia Bola (Indonesia) #1



Langit Mendung Kutho Ngawi (Campursari) by Ki Dhanang Mc

Joko Mlarat (Campursari) By Ki Dhanang Mc



Wisata Religi: TPQ Al Ummy Gudo ke Makam Gus Dur



Sekar, Mayoret Ra Muslimat Gudo Jombang



Sekar, Pidato Ra Muslimat Gudo Jombang



Mengenang 40 Hari Mbah Ponimin (Alm)



Dhamar, Pidato di HUT TPQ Al Ummy Gudo Jombang



Budidaya Patin Gudo Jombang



Ryo, Ustadz Cilik Fenomenal


Ryo, Dai Cilik Jombang

Di Balik Musibah Banjir

Musibah  banjir yang melanda  seluruh wilayah Kota Jakarta dan Tangerang membuat panik semua warga.  Sepertinya musibah banjir di negeri ini selama kurun waktu lima tahunan, adalah  musibah yang teramat parah.

Kondisi ini pada dasarnya tidak luput dari prilaku manusia. Jika kita mau  membuka kembali Alquran, tampak jelas bahwa bencana alam dan krisis lingkungan akibat dari ulah merusak sebagian dari umat manusia.

Dalam sebuah ayat Allah berfirman, ”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS Ar-Rum[30]:41).

Ayat ini secara eksplisit menegaskan bahwa kerusakan di muka bumi disebabkan ulah tangan manusia. Bencana yang datang silih berganti bukan fenomena alam. Akan tetapi karena prilaku merusak manusia sendiri yang telah merusak alam ciptaan Allah.

Para pemikir Timur dan Barat kontemporer memandang masalah utama kerusakan parah Bumi akibat terjadinya pemisahan serius antara sains dan dari spiritualitas dan nilai-nilai moral. Para pemikir menilai krisis lingkungan yang terjadi dewasa ini menunjukkan bahwa sebagian besar negara-negara dunia dilanda problem nilai dan spiritualitas.

Fritjof Capra memandang krisis lingkungan bermuara pada kesalahan cara pandang manusia modern terhadap alam semesta. Manusia modern pada umumnya masih menganut paradigma mekanistis dan reduksionistis terhadap alam semesta.

Implikasinya, alam sebagai objek yang selalu diekspolitasi secara berlebih. Oleh karena itu, pandangan manusia harus diubah menuju paradigma yang holistik dan ekologis.

Bahwa merusak alam dan lingkungan merupakan perbuatan dosa dan pelanggaran karena mengakibatkan gangguan keseimbangan di bumi.

Ketiadaan keseimbangan itu, mengakibatkan siksaan kepada manusia. Semakin banyak perusakan terhadap lingkungan, semakin besar pula dampak buruknya terhadap manusia, termasuk akan berdampak kepada manusia yang tidak berdosa disekitarnya.

Dalam Islam sudah sangat terang, bumi, alam, lingkungan diciptakan Allah swt bukan tanpa arti. Penciptaan alam, lingkungan, bumi merupakan tanda keberadaan Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana firman Allah swt dalam Alquran bahwa terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya di bumi ini.

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,”(QS Adz-Dzariyat [51]:20).

Dalam Al-Quran, Allah menyatakan bahwa alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah berfirman,”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir,”(QS Al-Jatsiyah [45}:13). Ayat inilah yang menjadi landasan teologis pembenaran Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Islam tidak melarang memanfaatkan alam, namun ada aturan mainnya. Manfaatkan alam dengan cara yang baik (bijak) dan manusia bertanggungjawab dalam melindungi alam dan lingkungannya serta larangan merusaknya.

Manusia sebagai khalifah (wakil atau pengganti) Allah, salah satu kewajiban atau tugasnya adalah membuat bumi makmur. Ini menunjukkan bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan manusia.

Kini manusia harus lebih ramah terhadap alam semesta melebihi sebelumnya. Untuk mewujudkan kedamaian dan keseimbangan dengan lingkungan, manusia harus memiliki ikatan yang kokoh dengan pencipta alam semesta.

Orang yang mematuhi aturan Ilahi, maka ia juga memiliki hubungan yang baik dengan sesama manusia dan alam semesta.

Merusak dan mencemari lingkungan menyebabkan terjadinya berbagai bencana seperti banjir  saat ini. Untuk itu, Islam mengharamkan setiap tindakan yang merusak alam. Dalam Islam, kerusakan lingkungan juga mengakibatkan kerusakan sosial yang menyebabkan terjadinya perampasan terhadap hak jutaan orang. Saatnya menjaga kelestarian lingkungan.
(Dr HM Harry Mulya Zein)


Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Luasnya Rahmat Allah


Harus kita akui bahwa ibadah, amal saleh, dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya kepada Allah SWT, masih lebih sedikit bila dibandingkan dengan aneka kemaksiatan dan dosa yang kita lakukan pada-Nya.

Sebaliknya, dibanding rahmat-Nya yang sampai kepada kita atau murka- Nya, yang justru deras mengguyur kita adalah rahmat-Nya.

Padahal, yang meluncur kencang adalah kemaksiatan dan dosa kita. Seakan murka-Nya tersembunyi di balik kasih sayang atau rahmat Allah.

Benarlah demikian adanya. Setiap hari kita menabung dosa, tapi justru dibalas oleh rahmat-Nya. Bukankah kita masih diperkenankan hidup. Udara dunia masih bisa kita hirup. Bahkan, berbagai fasilitas kehidupan pun masih dipenuhi.

Alam masih relatif bersahabat dengan kita bila dibandingkan dengan umat-umat terdahulu yang langsung diazab dan direspons oleh alam ketika dosa dan kemaksiatan semakin merajalela. Sekali lagi ini menandakan rahmat Allah di atas murka-Nya.

Karena itu, di hadapan para sahabatnya, Rasulullah berpesan, “Tatkala Allah menciptakan seluruh makhluk, Allah menuliskan di dalam kitab-Nya, yang kitab itu berada di sisi-Nya di atas Arsy, yang isinya adalah: “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR Bukhari Muslim).

Pernah terjadi suatu waktu, rombongan tawanan perang dihadapkan kepada Rasulullah. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala dia berhasil menemukan bayinya itu maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan lalu menyusuinya.

Saat itulah Rasulullah bertanya kepada rombongan itu. “Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?” Rombongan itu menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini menyayangi anaknya.” (HR Bukhari Muslim).

Saudaraku, jika kini kita semakin yakin betapa luasnya rahmat Allah Ta’ala maka seharusnya kita lebih bersemangat lagi untuk menjemputnya dan jangan sampai terlintas dalam benak pikiran untuk berputus asa. Sikap putus asa ini adalah sifat orang-orang kafir dan sesat.

“Mereka menjawab, ‘Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa.’ Ibrahim berkata, ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb- Nya, kecuali orang-orang yang sesat’.” (QS al-Hijr: 55-56).

Yakinlah, siapa pun kita masih terbuka peluang meraih rahmat Allah SWT, walaupun banyak dosa dan kotoran kesalahan menyelimuti diri kita. Ingatlah, selama kita masih menghela napas, maka pintu rahmat Allah SWT senantiasa terbentang luas.

Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada orang-orang yang memintanya. Karena itu, bersegeralah bertaubat dan meraih rahmat-Nya. Wallahu a’lam.
(M Arifin Ilham)



Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Istiqamah

Kecerdasan akal merupakan karunia Allah dan modal untuk meraih tujuan dan cita-cita. 

Namun, modal tersebut belum cukup sebab kecerdasan akal harus dilengkapi dengan kecerdasan spiritual dan emosional.

Betapa banyak sahabat di bangku sekolah dasar hingga kuliah yang hebat kemampuan akalnya, namun ketika terjun di masyarakat dilampaui peranan dan kesuksesannya oleh sahabat-sahabat lain yang pada masa pendidikan biasa-biasa saja.

Akal memerlukan pemeliharaan ketajaman dan kecerdasannya. Pemeliharaan tersebut dilakukan oleh jiwa dengan cara menjaga semangat, ketekunan, keteguhan dan komitmen atau di dalam bahasa agama dengan sikap istiqamah.

Jika akal istiqamah dengan tujuannya, maka istiqamahlah seluruh anggota badannya, sebaliknya jika akal bengkok maka hilanglah fokus pada tujuan yang dimaksudkannya.

Islam memandang penting sikap istiqamah setelah seseorang meyakini kebenaran akidah. Allah SWT memerintahkan baginda Rasulullah SAW untuk bersikap istiqamah melalui firman-Nya,  "Maka istiqamahlah engkau (Muhammad) di jalan yang benar..." (QS. Huud: 112).

Sikap istiqamah juga dipegang teguh oleh para sahabat dalam mempertahankan keimanan mereka, betapa pun ejekan, intimidasi dan penyiksaan terus menimpa. Lihatlah penyiksaan yang dialami oleh Bilal bin Rabah, namun semua bentuk intimidasi dan penyiksaan tersebut sama sekali tidak menggoyahkan keimanannya.

Kita (kaum muslimin) juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk beristiqamah dalam memegang teguh dan menjalankan agama ini dengan disertai memohon ampun kepada-Nya. (QS. Fushilat: 6).

Istiqamah menjadi penting di dalam beragama maupun di semua bidang usaha karena ia merupakan kumpulan dari cabang ibadah dan keimanan serta pembuka bagi jalan yang lurus, Maka Rasulullah SAW pun berwasiat kepada kita semua agar kita senantiasa beristiqamah, "Katakanlah, aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah." (HR. Muslim).

Sedemikian pentingnya sikap istiqamah, sehingga tidak ada satu usaha (ikhtiar) yang berujung pada keberhasilan tanpa dilandasi oleh sikap istiqamah. Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk mengenai sikap istiqamah melalui sabdanya, "Tidaklah istiqamah iman seseorang sampai hatinya istiqamah. Dan sekali-kali hati seseorang tidak akan istiqamah sampai lisannya dulu istiqamah).”

Adapun keuntungan bagi orang-orang yang istiqamah, maka mereka ini akan senantiasa merasa dekat dengan Allah, tenang hati dan pikirannya, pandai menerima takdir, tidak takut dan khawatir dalam menghadapi segala macam cobaan dan rintangan dalam kehidupan dunianya, selalu optimis dan tidak kenal kata putus asa.

Sebagaimana kabar gembira yang diberikan Allah SWT, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya (surga ) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan mendapatkan apa yang kamu minta." (QS. Fushshilat: 30-31). Wallahu a'lam.
(Dr Muhammad Hariyadi, MA)


Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Berdoa Sebaik Mungkin, Masalah Hasil Serahkan Pada-Nya

Banyak orang "memaksa" Allah mengabulkan doa-doanya. Mereka menggunakan dalih bahwa Allah telah berjanji mengabulkan doa para hamba-Nya (QS. Ghafir: 60) dan Allah mustahil mengingkari janji-janji-Nya (QS. Ar-Ra'd: 31).

Jika Allah menunda pengabulan doa atau menggantinya dengan kebaikan lain, mereka kecewa, merasa diperlakukan tidak adil dan tidak jarang menyalahkan pihak lain.

Sebenarnya, tidak cukup seseorang mengeksplorasi satu ayat tentang doa, kemudian memeganginya sebagai satu kaedah paripurna dan sempurna. Hal tersebut karena ayat-ayat tentang doa banyak jumlahnya dan memiliki sisi yang saling melengkapi.

Belum lagi, kita harus menggunakan as-Sunnah dalam memahami kekomprehensifan hakikat doa di dalam Al-Qur'an, sehingga antara yang umum dan khusus terpadu dengan sempurna.

Secara garis besar, Allah SWT mengabulkan doa semua hamba, sebagaimana tersebut dalam keumuman firman-Nya, "Dan Tuhanmu berkata: berdoalah kepadaku, niscaya aku akan mengabulkan doamu." (QS. Ghafir: 60).

Sunah Rasul pun memperkuat pengabulan tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Salman Al-Farisi bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, Tuhanmu adalah Tuhan Yang Mahahidup, Mahamulia, yang malu jika hamba-Nya sudah berdoa mengangkat kedua tangan kepada-Nya lalu membalasnya dengan tangan hampa." (HR Ahmad).

Namun secara khusus, doa meniscayakan kelengkapan syarat, etika, situasi, kondisi dan ikhtiar (usaha) yang sungguh-sungguh, sehingga pengabulannya menjadi lebih dekat secara logika. Dari sisi syarat, doa antara lain memerlukan keseriusan, keyakinan dan kemantapan hati.

Dari sisi etika, doa di antaranya meniscayakan kerendahan hati, pendekatan intensif kepada Allah, penafian sikap pamer (riya) dan sombong (QS. Al-A'raf: 55). Dari sisi situasi, doa orang yang terzalimi, orang tua, orang yang berpuasa, pemimpin adil, musafir akan mudah dikabulkan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, "Takutlah kamu akan doa orang yang terzalimi, karena doa tersebut tidak mimiliki penghalang antara dia dengan Allah." (HR. Bukhari-Muslim).

Dari sisi kondisi, doa pada keadaan, tempat dan waktu yang istimewa semakin mudah pengabulannya, seperti disebut dalam banyak hadis. Perbedaan kondisi tersebut tidak berarti berdoa di tempat lain tidak dikabulkan, melainkan keadaan, tempat dan waktu istimewa membuat semakin dekat dan mudah dikabulkannya doa karena kemuliaan dan keutamaan yang terdapat di dalamnya.

Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT turun ke dunia pada setiap malam (di sepertiga malam yang terakhir) seraya berfirman: "Barang siapa berdoa kepada-Ku, maka  pasti Aku kabulkan doanya; barang siapa meminta kepada-Ku, maka pasti Aku penuhi permintaannya; dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, maka pasti Aku ampuni dia." (HR. Bukhari).

Dari sisi ikhtiar (usaha), doa merupakan pelengkapnya. Ia sebab, bukan akibat. Jika ikhtiar yang maksimal adalah anggota badan, maka doa adalah kepalanya, sehingga ia merupakan satu kesatuan dari usaha.

Tentu masih banyak sisi lain yang menentukan kekomprehensifan hakikat doa seperti keniscayaan kehalalan prasarana, tidak disertai perbuatan dosa, tidak disertai pemutusan silaturahim, tidak tergesa-gesa, tidak berputus asa dan lain sebagainya.

Namun yang perlu disadari oleh setiap pendoa adalah bahwa pengabulan Allah dapat terjadi dalam tiga bentuk: disegerakan sebagaimana permintaan kita; ditunda sampai hari kiamat; dialihkan dalam bentuk kebaikan yang berbeda.

Dengan pemahaman tersebut, maka tidak elok jika setiap pendoa menagih janji tunai pengabulan doa yang dapat mengakibatkan jiwanya tertekan, melainkan hendaknya berserah diri kepada-Nya dan tetap berpikir kritis serta positif sebab pengabulan doa adalah wilayah Allah SWT. Wallahu a'lam. 
(Dr Muhammad Hariyadi, MA)


Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Raya Semen No.50 Wangkalkepuh
Gudo Jombang - 081559551234

Bayi Hasil Hubungan Gelap Dibuang di Sungai Jogoroto Jombang

 
Kamis, 03 Januari 2013 15:20:51 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Warga Dusun Sawahan Desa Sambirejo, Kecamatan Jogoroto, Jombang digemparkan penemuan sosok bayi di sungai setempat, Kamis (3/1/2013). Kuat dugaan bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap. Sehingga kehadirannya dianggap aib oleh orang tuanya.

Penemuan tersebut berawal ketika salah satu warga melihat bercak darah di pinggiran sungai Dusun Gerbong. Warga yang curiga kemudian menelusuri bercah darah tersebut. Nah, saat itulah mereka melihat sosok bayi mengambang di sungai. Bayi tersebut masih lengkap dengan tali pusarnya.

"Kemungkinan bayi itu dilahirkan siang tadi. Karena bekas ceceran darah masih terlihat di pinggir sungai. Kami belum tahu jenis kelaminnya, karena masih menunggu evakuasi dari polisi," kata Faisol (28), warga setempat ketika berada di lokasi.

Kabar ditenukannya bayi tersebut langsung menyebar. Selanjutnya, warga berbondong-bondong untuk melihat jabang bayi malang itu. Warga menduga, bayi itu sengaja dibuang oleh warga luar desa. Karena warga setempat tidak ada yang hamil. "Kami sudah melaporkan temuan ini ke polisi," pungkas Iyun, warga lainnya.

Hingga pukul 15.30 WIB, bayi tersebut belum dievakuasi. Kerumunan warga semakin menumpuk. Mereka penasaran ingin melihat bayi malang tersebut.  [suf/kun]


Bleyer Motor, Nyawa Pemuda Gudo Jombang Melayang di Kediri

Bleyer Motor, Nyawa Pemuda Gudo Jombang Melayang di Kediri
Kamis, 03 Januari 2013 12:40:01 WIB
Reporter : Nanang Masyhari

Kediri  – Polres Kediri tengah mengejar kawanan preman bengis dengan sebutan Holling Cs. Pasalnya, mereka diduga kuat terlibat dalam penganiayaan terhadap seorang pemuda asal Jombang hingga menyebabkan korban tewas

Dari hasil identifikasi Polres Kediri, korban bernama Angga Rusdianto (19) asal Dusun Sumbersono, Desa Bugasur, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Angga sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jombang. Tetapi, akhirnya dia tewas.

Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo mengatakan, dari hasil penyelidikan, dan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, pelaku penganiayaan tersebut adalah Holling Cs. Preman bengis ini berasal dari Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.

“Anggota di lapangan tengah memburu Holling Cs. Mereka, diperkirakan sudah kabur ke luar wilayah Kediri,” ujar AKP Budi Nurtjahjo, Kamis (03/01/2013)

Aksi brutal Holling Cs sendiri terjadi, pada malam tahun baru. Saat itu, sekitar pukul 23.30 WIB, para preman itu sedang duduk-duduk, tepi jalan, perempatan Dusun Batan, Desa Blaru, kecamatan Badas.

Kemudian Angga melintas di lokasi. Dia baru saja bertandang ke rumah Mahmud, temannya, warga setempat, dan berniat pulang. Merasa terganggung dengan knalpot Angga, para preman ini kemudian menghentikan sepeda motor korban

Para preman itu marah. Mereka memaki-maki korban yang dianggap tidak punya  sopan-santu. Karena, korban menarik gas sepeda motornya dengan kencang, sehingga membuat mereka bising.

Tiba-tiba, para preman ini menyerang korban. Mereka memukul kepala korban dengan kayu dan batu. Meskipun sudah jatuh tersungkur tidak berdaya, namun tidak menyurutkan aksi pelaku. Sementara, teman korban hanya bisa menyaksikan dari kejauhan, karena takut.

Para pelaku baru menyudahi pengeroyokan itu, setelah melihat korban benar-benar sudah tidak sadarkan diri. Mereka kemudian pergi meninggalkan korban. Lalu, seusai para pelaku kabur, teman korban berusaha menolong. Dia meminta bantuan warga membawa korban ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, korban masih tetap pingsan. Akibat luka parah yang dialaminya, keesokan harinya, Rabu (02/01/2013) korban meninggal dunia. Orang tuanya yang tidak terima, kemudian melapor ke Polres Kediri.

Menerima laporan, polisi pun langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan memintai keterangan para saksi. Kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas ini masih dalam penanganan intensif Polres Kediri. (nng)



Tahun Baru, Pil KB Diserbu Muda-mudi Jombang

Tahun Baru, Pil KB Diserbu Muda-mudi Jombang
Senin, 31 Desember 2012 18:59:51 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang – Jika tahun sebelumnya, alat kontrasepsi jenis kondom laris manis pada malam tahun baru, kali ini giliran alat kontrasepsi berupa pil KB yang diserbu pembeli. Hal itu terjadi di sejumlah apotek di Jombang, Senin (31/12/2012) petang.

"Permintaan kondom cenderung stagnan jelang tahun baru kali ini. Yang mengalami lonjakan justru penjualan pil KB. Jika pada hari biasa hanya ada tiga pembeli pil KB. Namun mulai Sabtu kemarin setidaknya ada 20 pemuda pemudi yang membeli pil KB,"  kata salah satu penjaga apotek di kawasan Peterongan Jombang.

Menurutnya, jenis pil KB yang banyak diminati adalah andalan dan planotap. Tingginya penjualan pil KB itu juga dirasakan sejumlah apotek dalam kota. "Rata-rata perhari ada lima pembeli pil KB," kata Wahyono,
salah satu penjaga apotek yang ada di dalam kota Jombang.

Wahyono menjelaskan, permintaan pil KB itu lebih tinggi dibanding dengan permintaan kondom. Sebab rata-rata per hari, hanya ada dua sampai tiga orang yang beli kondom. Kondisi itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Ia mencontohkan, tahun lalu menjelang tahun baru dia bisa menjual belasan kondom dalam sehari. Pembeli kondom tidak hanya datang dari kalangan dewasa. Melainkan juga para remaja bahkan pelajar. Namun sekarang ini, pihaknya lebih selektif dalam menjual kondom. "Kalau kita lihat masih belum cukup umur, pembelian kondom tidak kita layani," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jombang, KH Junaidi Hidayat mengaku khawatir tren peningkatan penjualan pil KB maupun kondom itu digunakan untuk hal-hal yang cenderung negatif dalam merayakan pergantian tahun. Untuk itu ia menghimbau kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya dalam perayaan tahun baru.

"Padahal, cara yang paling bagus untuk menyambut pergantian tahun adalah melakukan introspeksi. Bukan sebaliknya, mengisinya dengan perbuatan negatif," kata pengasuh Ponpes Al Aqobah, Diwek, Jombang ini.[suf/kun]


Warga Gudo Jombang Tewas di Kolam Renang

Serangan Jantung, Tewas di Kolam Renang
Rabu, 26 Desember 2012 12:00:28 WIB
Reporter : Nanang Masyhari

Kediri - Diduga serangan jantung dan hypertensi mendadak, seorang pria paroh baya di Kediri tewas mendadak di dalam kolam renang. Korban bernama Suprayogi santoso (66) warga Desa Pesanggrahan Gudo, Kabupaten Jombang

Kejadian itu bermula saat Suprayogi dan keluarganya menghabiskan liburan bersama. Mereka berenang di Kolam Renang di Jalan Ahmad yani Kota Kediri. Namun, saat Suprayogi berenang, tiba-tiba Suprayogi terkena serangan jantung dan hypertensi

Akibatnya, Suprayogi meninggal di dalam kolam renang dan diketahui istrinya dalam posisi tertelungkup mengambang di Kolam Renang

Kasubag Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, sudah melakukan olah TKP dan membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum. "Dari hasil identifikasi pihak medis, korban mengalami serangan jantung mendadak dan akhirnya tewas," ujar AKP Surono, Rabu (26/12/2012)

Jenazah Suprayogi telah dikembalikan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga sudah menyadari dan menerima kematian korban.[nng/ted]


Kyai Jombang Tolak Dukung Rhoma Irama Nyapres

Silahturahmi ke Sesepuh NU, Rhoma Tak Didukung Jadi Capres

Sabtu, 29 Desember 2012 15:49 wib
Rhoma saat silahturahmi ke Ketua Dewan Syuro PKB (Foto: Mukhtar Bagus)
Rhoma saat silahturahmi ke Ketua Dewan Syuro PKB (Foto: Mukhtar Bagus)
JOMBANG - Untuk membuka jalannya maju menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2014 mendatang, Raja Dangdut Rhoma Irama mengunjungi para kiai sepuh dan berziarah di makam Gus Dur di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (29/12/2012).

Rhoma datang tak sendiri, dia didampingi oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PKB Helmi Faisal. Sebelum ke makam Gus Dur, Rhoma mengunjungi rumah Ketua Dewan Syuro DPP PKB, Abdul Aziz Mansyur di Pondok Pesantren Tarbiyatunnasiin, di Desa Pacul Gowang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Selama ini, Abdul Aziz Mansyur merupakan tokoh sentral di PKB yang belum bersedia memberikan dukungan pada Rhoma. Setelah melakukan pertemuan tertutup, Abdul Aziz Mansyur tetap bersikukuh menolak mendukung Rhoma dengan alasan masih perlu melakukan pendalaman dan masih belum mantap untuk maju sebagai capres.

Dari kediaman Ketua Dewan Syuro PKB, Rhoma langsung bertolak ke rumah cucu pendiri NU yaitu Sholahudin wahid di Komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng. Namun senada dengan Abdul Aziz Mansyur, usai bertemu Rhoma, Gus Sholah sapaan akrabnya Sholahudin, juga menyatakan tidak mendukung raja Dangdut tersebut pada Pilpres 2014 mendatang. Dengan tegas, Gus Sholah menyatakan akan mendukung Mahfud MD dan Jusuf Kalla.

Menanggapi sikap kedua tokoh NU dan PKB itu, Rhoma menyatakan tetap optimis akan maju menjadi capres. Rhoma mengatakan bahwa kunjunganya ke Jombang bukan untuk menjaring restu dari para kiai tetapi hanya sekedar silahturahmi biasa.

(Mukhtar Bagus/Sindo TV/sus)