Jum'at, 31 Agustus 2012 14:29 wib wib
Warga mencari air di sumber yang mulai mengering (foto: Mukhtar B/ Sindo TV)
JOMBANG - Sudah tiga bulan belakangan ini krisis
air bersih terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Warga terpaksa
bertahan hidup dengan mencari air dari lobang-lobang kecil yang digali
di tengah sungai yang mengering akibat diterpa kemarau panjang.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ada 34 desa di 6 kecamatan yang saat ini mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Salah satunya adalah Desa Marmoyo di Kecamatan Plandaan.
Karena tak ada air lagi, warga di desa itu terpaksa bertahan hidup dengan cara menggali lobang-lobang kecil di tengah sungai yang sudah mengering. Meski jumlahnya sangat terbatas, warga juga harus antre dan berbagi dengan puluhan warga lainnya.
Air yang dapat kemudian dibawa pulang untuk dipakai memasak, mencuci, dan minum. Warga mengaku sudah tiga bulan bertahan hidup dengan cara memprihatinkan seperti ini, namun tak kunjung ada bantuan air bersih sari pemerintah kabupaten.
Menanggapi hal ini, BPBD Kabupaten Jombang mengaku belum mengirim bantuan air bersih pada warga karena sampai saat ini belum ada laporan dan permintaan dari pemerintah desa.
“Aparatur desa di desa-desa yang kekeringan harusnya lebih proaktif dengan segera melapor ke kami agar Pemkab Jombang segera dapat mengirim bantuan,” kata Nur Huda, Kepala BPBD setempat, Jumat (31/8/2012).
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ris)
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ada 34 desa di 6 kecamatan yang saat ini mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. Salah satunya adalah Desa Marmoyo di Kecamatan Plandaan.
Karena tak ada air lagi, warga di desa itu terpaksa bertahan hidup dengan cara menggali lobang-lobang kecil di tengah sungai yang sudah mengering. Meski jumlahnya sangat terbatas, warga juga harus antre dan berbagi dengan puluhan warga lainnya.
Air yang dapat kemudian dibawa pulang untuk dipakai memasak, mencuci, dan minum. Warga mengaku sudah tiga bulan bertahan hidup dengan cara memprihatinkan seperti ini, namun tak kunjung ada bantuan air bersih sari pemerintah kabupaten.
Menanggapi hal ini, BPBD Kabupaten Jombang mengaku belum mengirim bantuan air bersih pada warga karena sampai saat ini belum ada laporan dan permintaan dari pemerintah desa.
“Aparatur desa di desa-desa yang kekeringan harusnya lebih proaktif dengan segera melapor ke kami agar Pemkab Jombang segera dapat mengirim bantuan,” kata Nur Huda, Kepala BPBD setempat, Jumat (31/8/2012).
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ris)