Tradisi Bawalan Usai Ibadah Gereja di Jombang

Rabu, 26 Desember 2012 - 11:04 wib
Mukhtar Bagus - Sindo TV
Foto : Mukhtar Bagus/
Foto : Mukhtar Bagus/
JOMBANG - Umat Kristiani yang tengah merayakan Natal, mengimplementasikannya dengan berbagai macam kebudayaan lokal. Di Jombang, mereka melakukan ritual Bawalan usai menjalankan ibadah di gereja.

Bawalan merupakan bentuk tradisi umat Kristiani di Jombang , Jawa Timur, yakni saling mengunjungi tetangga dan kerabat, untuk saling meminta maaf dan memberi ucapan selamat Natal. Mereka meyakini, tradisi saling memaafkan dan bersilaturahmi ini merupakan upaya untuk menghapus dan membersihkan diri dari dosa.

Tidak hanya umat Kristiani, para muslimin pun turut berkunjung dan memberi ucapan selamat Natal, sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Bagi Warga Jombang, tradisi Bawalan merupakan tradisi yang sudah mereka jalankan secara turun temurun. Hingga saat ini masih terus dilakukan warga di Desa Bongsorejo, Kecamatan Diwek , Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Biasanya, keluarga umat kristiani ini juga menyediakan aneka hidangan atau kue untuk disuguhkan pada setiap tamu yang datang.

(Mukhtar Bagus/Sindo TV/rhs)


 

Walah... di Jombang Ada Pelajar SMP Tertangkap Mesum di Hotel

Minggu, 16 Desember 2012 23:09 wib wib
Ilustrasi mesum
Ilustrasi mesum
JOMBANG- Petugas Kepolisian menangkap tiga gadis pelajar dan sembilan ibu rumah tangga beserta pria hidung belang disejumlah hotel kelas melati di Kota Jombang, Jawa Timur.

Razia ini dilakukan petugas di hotel-hotel kelas melati di Kota Jombang, Jawa Timur, pada Minggu (16/12/2012) siang. Petugas langsung mendatangi kamar-kamar dan memeriksa penghuninya satu persatu.

Mereka yang bukan berstatus suami istri langsung digiring keluar dan dinaikkan mobil patroli. Beberapa hotel yang di razia petugas di antaranya adalah Hotel Netral, Hotel Borobudur, Hotel New Melati, dan Hotel Kartika.

Setelah didata, satu di antara pria selingkuhan para ibu rumah tangga adalah seorang perangkat desa di Kecamatan Kudu, Jombang. Selain ibu-ibu rumah tangga, polisi juga menangkap tiga rema. Satu di antaranya masih mengenakan seragam sekolah (SMP).

Proses penggerebekan para pasangan mesum ini menarik perhatian warga di sekitar hotel. Saat para pasangan mesum digiring keluar dan dinaikkan mobil patroli, warga langsung meneriakinya beramai-ramai.

Kapolsek Kota Jombang, AKP Tunggul Yahman, mengaku, sengaja menggelar razia karena banyak mendapat laporan dari masyarakat yang mengaku gerah dengan maraknya aksi mesum di hotel-hotel kelas melati di Kota Jombang.

Dia menjelaskan, kepada mereka yang tertangkap akan diberi pembinaan dan untuk mereka yang membawa gadis di bawah umur akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / kem)
 
 

Bom Aktif Seberat 1 Kuintal Ditemukan di Sumobito Jombang

Sabtu, 15 Desember 2012 15:50 wib
Bom seberat 1 kuintal dievakuasi (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Bom seberat 1 kuintal dievakuasi (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan ditemukannya sebuah bom berbentuk rudal masih aktif seberat hampir 1 kuintal di lokasi pembangunan jalan antara Jombang dengan Mojokerto.

Rudal sepanjang 1,2 meter tersebut ditemukan para pekerja saat menggali tanah untuk pembangunan jalan di Desa Madyopuro, Kecamatan Sumobito, Sabtu (15/12/2012) siang.

Kapolsek Sumobito, AKP Fathurohman, memastikan bahwa rudal tersebut masih aktif dan membahayakan. Dia menduga, rudal itu merupakan peninggalan penjajah Belanda. Bom dijatuhkan dari pesawat, namun tidak sampai meledak. Seiring berjalannya waktu, bom itu tertanam di dalam tanah. Menurutnya, di sekitar lokasi, dua tahun lalu juga ditemukan bom serupa.

Untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, polisi dibantu aparat TNI mengevakuasi bom tersebut ke Mapolsek Sumobito.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Kasihan Sekali, Depresi, Warga Pesanggrahan Gudo Jombang Gantung Diri


Ilustrasi.

 
Selasa, 11 Desember 2012 18:43:53 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang  - Winarto (37), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Gudo, Jombang ditemukan tewas dengan cara gantung diri di kamar mandi rumahnya, Selasa (11/12/2012). Bujang lapuk ini diduga stres karena penyakit kejiwaan yang menderanya.

Kasus bunuh diri tersebut langsung ditangani anggota polsek setempat. Informasi yang diperoleh, korban diketemukan sudah tak bernyawa dalam kamar mandi sekitar pukul 12.30 oleh ibu korban. Awalnya, tak ada yang aneh pada sikap korban meski selama ini diketahui menderita gangguan kejiwaan.

Bahkan, ibu korban sempat melihat anaknya masuk ke dalam kamar mandi. Namun hal tersebut tidak memantik kecurigaan, karena dalam kesehariannya Winarto memang kerap ke kamar mandi. Namun setelah sekian lama ditunggu, korban tak kunjung keluar. Nah, hal itu membuat sang ibu curiga. Apalagi, berulang kali pintu kamar mandi diketuk, tak ada jawaban.

Takut terjadi sesuatu, ibu korban kemudian meminta bantuan beberapa tetangga untuk mendobrak kamar mandi. Saat pintu terbuka itulah warga langsung menjerit karena korban ditemukan menggantung dan sudah tidak bernyawa.

Selanjutnya, warga melaporkan peristiwa tersebut ke perangkat desa setempat serta aparat kepolisian. "Korban murni meninggal karena murni bunuh diri. Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Dari keterangan keluarga, korban menderita depresi dan sudah berobat namun tidak kunjung sembuh," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang. [suf/but]

NB: Mudah-mudahan keluarga diberikan ketabahan dalam menerima cobaan tragedi ini, serta diampuni segala salah + diterima segala amal almarhum, amien...


Sumobito Jombang: Tergiur Uang Berlipat, Rp 4,45 juta Malah Amblas!

Mau Masuk Tahun 2013 Masih Percaya Penggandaan Uang...???

 Rabu, 5 Desember 2012 17:22 WIB

Tergiur Uang Berlipat, Rp 4,45 juta Malah Amblas
9Tribun Lampung/Indra Simanjuntak)
Narti dan sang suami Karimun yang mengaku bisa menggandakan uang 
Laporan dariSutono wartawan Surya
JOMBANG - Gara-gara tergiur dengan janji seseorang yang mampu menggandakan uang, Suseno (49), warga Desa Bangkok, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, malah kehilangan uang total Rp 4,45 juta.
  
Uang tersebut tak kembali setelah diserahkan kepada Fauzi Asror (40), warga Dusun Sidokampir, Desa Budugsidorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang, dengan maksud dilipatgandakan. Karena merasa tertipu, Suseno melaporkan Fauzi Asror ke Polres Jombang Rabu (5/12/12).
Dalam laporannya, korban menceritakan, kasus yang menimpanya berawal ketika dirinya berkenalan dengan terlapor, beberapa bulan lalu. Dari perkenalan tersebut, terlapor mengaku mampu menggandakan uang.
Dengan gaya bicara cukup meyakinkan, terlapor mengaku dengan bantuan dirinya, uang siapapun akan bertambah dua kali lipat dari semula. Korban yang percaya bualan terlapor berjanji ke rumah terlapor, guna menggandakan uangnya.

Pada 2 Agustus 2012 lalu, sekitar pukul 17.00 WIB, pelapor bersama istrinya datang ke rumah terlapor. Pertama korban menyerahkan uang Rp 4 juta, agar bisa digandakan oleh terlapor.
Usai terima uang tersebut, terlapor menyatakan dalam beberapa hari saja uang tersebut akan menjadi dua kali lipatnya. Mendengar itu, korban senang. Bahkan korban menambah uang Rp 450.000 untuk digandakan, sehingga total Rp 4.450.000.

Setelah batas waktu yang dijanjikan terlapor tiba, pelapor kembali datang untuk mengambil uang yang dijanjikan sudah digandakan. Namun setibanya disana, pelapor kecewa setengah mati.
Sebab, jangankan uang hasil penggandaan yang diberikan kepada pelapor, uang Rp 4.450.000 yang akan digandakan itu pun tidak ada alias telah dihabiskan terlapor. 

Korban tak terima dan meminta terlapor mengembalikannya. Terlapor pun berjanji kembalikan uang itu. Tapi janji tersebut hanya sebatas janji. Hingga sekarang uang milik korban tak dikembalikan terlapor.
“Pelapor atau korban sudah diminta keterangannya, termasuk juga saksi. Terlapor akan segera dipanggil untuk diminta keterangannya,” jelas Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo.


8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS

8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS

Senin, 3 Desember 2012 17:29 WIB

8 Balita di Jombang Positif HIV/AIDS
AFP/DIBYANGSHU SARKAR
Relawan India dan anggota dari sebuah organisasi sosial memegang plakat berbentuk pita untuk HIV / AIDS pesan kesadaran selama reli di Kolkata. Jum at (30/11/2012) pada malam Hari AIDS Dunia. Lembaga UNAIDS mengatakan sekitar 2,5 juta orang India yang hidup dengan HIV, banyak dari mereka dikucilkan oleh komunitas mereka. (AFP PHOTO/Dibyangshu SARKAR) 
Laporan dari Sutono wartawan Surya
JOMBANG - Sungguh memprihatinkan. Berdasarkan data ada di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jombang, sebanyak delapan balita di Kabupaten Jombang diketahui positif menderita HIV/AIDS. Para balita tersebut mendapatkan pantauan secara intensif oleh KPA.
  
Sekretaris KPA Jombang, Ashari, mengatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Jombang santri terus mengalami kenaikan hingga pada tahap mengkhawatirkan. Hingga Oktober tahun ini saja sudah tercatat 152 orang positif HIV.
  
Rinciannya, 34 perempuan yang sudah terpapar. Mereka umumnya ibu rumah tangga. Sedangkan untuk anak balita terdapat delapan anak yang terinfeksi HIV. Dan untuk usia produktif antara 15 – 29 tahun tercatat 116 orang.
  
Ashari menambahkan, untuk mengerem laju kenaikan penderita AIDS tersebut, Ashari berharap peran serta seluruh elemen masyarakat. Artinya, kata Ashari, tidak hanya KPA saja yang berkewajiban menaggulangi HIV-AIDS.
  
"Masyarakat juga memiliki peran serta dalam penanggulangan HIV-AIDS. Terutama dalam memerangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA (orang dengan HIV/AID)," kata Ashari, Senin (3/12/2012).
  
Terpisah, Kabid Yankesmas Dinas Kesehatan Jombang, Dr Gaguk Heri Susanto, membenarkan fenomena tersebut. Sejauh ini, pihaknya terus memantau perkembangan penderita utamanya pada balita dan anak-anak.
  
Pantauan itu terkait dengan pemberian asupan gizi seimbang. Selain itu juga pemberian susu formula untuk peningkatan daya tahan tubuh para balita malang itu.
  
"Pola asuh perawatan balita juga tidak luput dari pantauan kami. Karena balita ODHA tidak diperkenankan diberi ASI dari sang ibu," pungkas Gaguk.


Peterongan Jombang: Kambing Berkaki 6 dan Berkelamin Ganda!

 
 
Jum'at, 07 Desember 2012 14:52:28 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang -Warga Desa Mancar, Kecamatan Peterongan, Jombang digegerkan kambing aneh. Kambing yang baru saja dilahirkan dari induknya itu berkaki enam dan berkelamin ganda. Puluhan warga mendatangi lokasi kambing aneh itu.

Kambing yang tak lazim itu adalah milik Ponidi (50). Sekitar pukul 9.00 WIB tadi pagi kambing aneh itu lahir. "kambing jenis Jawa yang baru lahir ini aneh. Kakinya ada enam, dan kelaminnya ganda. Yakni terdapat testis dan vagina," kata Ponidi sembari menunjukkan kambing aneh miliknya.

Ponidi menjelaskan, ia sudah merawat empat ekor kambing jenis Jawa selama puluhan tahun, namun baru kali ini ada keanehan. Bahkan indukan kambing tersebut sudah pernah melahirkan selama empat kali. "Namun sekali lagi, baru kali ini ada keanehan," katanya keheranan.

Ia juga mengatakan, saat kambing miliknya hamil tidak ada kejanggalan. Semuanya berjalan lancar. Nah, siang tadi sekitar pukul 09.00 WIB, induk kambing itu melahirkan sebanyak dua ekor. Yang satu normal, dan satunya lagi tidak normal. Kambing anakan tidak normal itu itu berkaki enam dan berkelamin ganda. "Saya tidak ada firasat apa-apa," katanya polos.

Meski kambingnya tidak normal, namun Ponidi berniat merawatnya. Bahkan Ponidi dengan telaten menyuapi kambing itu. "Meski kakinya enam namun kambing ini tidak bisa berdiri. Jadi kalau minum susu, saya menyuapinya menggunakan sendok," pungkasnya. [air/suf]


Plandaan Jombang: Dikira Bangkai Hewan, Ternyata Mayat Manusia!


Ilustrasi.

 
Jum'at, 07 Desember 2012 13:35:13 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang  - Sosok mayat manusia ditemukan mengambang di Sungai Brantas Dusun Jati, Desa Jatimlerek, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jumat (7/12/2012). Awalnya, mayat yang sudah membusuk itu dikira hewan oleh warga sekitar, namun setelah dilihat dari dekat akhirnya diketahui bahwa sosok tersebut adalah mayat manusia.

Parmin (34), warga setempat, mengatakan, mayat tersebut diketahui warga sejak dua hari lalu. Hal itu setelah hujan deras mengguyur. Di tengah sungai meluap, warga melihat benda yang mengapung dan tersangkut tanaman.

"Semula kami tidak menghiraukan, karena dikira bangkai hewan yang dibuang ke sungai. Namun keesokan harinya, benda asing tersebut ternyata terus mengapung. Setelah kita perhatikan ternyata benda mengapung itu mayat manusia," ujar Parmin sembari menunjukkan mayat yang dimaksud.

Selanjutnya, warga memberitahukan temuan itu ke perangkat desa dan diteruskan ke polsek setempat. Atas laporan tersebut, beberapa petugas Polsek Plandaan beserta tim identifikasi Polres Jombang datang ke lokasi.

Hanya saja, evakuasi yang akan dilakukan petugas mengalami kendala. Selain kondisi arus sungai yang sangat deras, mayat tersebut juga mengapung di tengah sungai.

"Kita masih berusaha melakukan evakuasi. Identifikasi juga belum kami lakukan, sehingga, belum ketahui jenis kelamin mayat tersebut," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang. [suf/but]


Duar!! Server e-KTP di Bareng Jombang Tersambar Petir

 
Jum'at, 07 Desember 2012 08:13:56 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang – Server e-KTP yang ada di Kecamatan Bareng, Jombang, disambar petir. Akibatnya pelayanan untuk aktivasi dan pembagian KTP di kecamatan tersebut tersendat untuk sementara waktu.

"Kami belum bisa melayani aktivasi dan pembagian e-KTP. Sebab server e-KTP disambar petir sehingga tidak dapat online. Karena aktivasi hanya bisa dilakukan secara online," kata Hasan Bisri, camat Bareng, Jumat (7/12/2012).

Hasan mengungkapkan, sebenarnya Kecamatan Bareng sudah menerima 35 ribu keping e-KTP yang sudah jadi. Namun, sebelum keping e-KTP dibagikan, satu per satu warga memang harus dihadirkan ke kecamatan. Tujuannya untuk verifikasi data yang terekam serta aktivasi e-KTP. Tanpa diaktivasi, e-KTP tak akan bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Nah, begitu data yang diverifikasi tak ada kesalahan dan sudah diaktivasi, maka e-KTP bisa langsung dibagikan kepada pemiliknya. "Aktivasi itulah yang belum bisa kita lakukan karena server disambar petir," pungkas Hasan. [suf/but]


Tragis, Ibu & Anak Tewas Terlindas Truk di Mojoagung Jombang

Kamis, 6 Desember 2012 14:38 wib wib
Truk yang melindas Rita dan Sinta (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Truk yang melindas Rita dan Sinta (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Seorang ibu dan anaknya tewas terlindas truk di Jalan Raya Jombang-Surabaya, tepatnya di Desa Tanggal Rejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/12/2012) siang.

Rita (30), dan anaknya, Sinta (7), tewas seketika dalam kondisi mengenaskan. Saat itu, Rita mengantar Sinta ke pasar untuk membeli tas.

Oleh warga, jenazah warga Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, langsung dibawa ke RSUD Jombang. Sementara, sopir truk, Misran (35), dan kernetnya langsung diamankan oleh polisi.

Sigit, saksi mata, mengatakan, saat melintas di TKP, sepeda motor yang dinaiki korban bersenggolan dengan truk yang dikemudikan Misarn. Dua kendaraan tersebut melaju dari arah yang sama.

Sepeda motor kemudian terjatuh dan masuk ke kolong truk. Kepala Rita dan Sinta langsung terlindas roda belakang truk.

Kanit Laka Polres Jombang, Ipda Darul Asifin, mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus ini untuk mengetahui siapa sebenarnya yang bersalah. Misran dan kernetnya masih berada di mapolres untuk dimintai keterangan.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Terdakwa Kasus Pembunuhan Dipukuli 4 Pria di Pengadilan Negeri Jombang

Selasa, 4 Desember 2012 13:10 wib wib
Takrib terkapar di aspal usai dipukuli (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Takrib terkapar di aspal usai dipukuli (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dihebohkan dengan pemukulan terhadap seorang terdakwa kasus pembunuhan.

Takrib, seorang terdakwa kasus pembunuhan, tiba-tiba diserang oleh empat pria tak dikenal saat baru turun dari mobil tahanan, Selasa (4/12/2012) siang. Seorang polisi dan petugas Kejaksaan yang mengawal terdakwa kewalahan menghadapi empat pria tersebut.

Korban yang sudah berusia lanjut itu babak belur dihajar para pelaku bertubi-tubi hingga tersungkur di tanah. Pria berusia 62 tahun itu kemudian dibawa ke rumah sakit menggunakan becak.

Empat pria tersebut sempat melawan polisi saat akan diamankan. Mereka akhirnya berhasil melarikan diri. Polisi hanya mengamankan sebuah sepeda motor milik pelaku yang ditinggal kabur.

Para pelaku diduga anggota keluarga korban yang dendam terhadap terdakwa. Akibat peristiwa tersebut, sidang terhadap Takrib ditunda sampai kondisi korban membaik.

Takrib disidang terkait pembunuhan terhadap Sumarni (55), warga Desa Alang-Alang Caruban, Kecamatan Jogoroto. Pembunuhan terhadap perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat itu terjadi pada 11 September 2012.

Kasus pembunuhan terebut bermotif asmara. Takrib kesal karena Sumarni menolak cintanya. Dia pun berusaha memerkosa Sumarni di kebun jagung. Namun, karena korban melawan, Takrib menganiayanya hingga tewas.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Beri Les Fisika, Guru di Jombang Perkosa Siswinya hingga Hamil!

Minggu, 2 Desember 2012 14:15 wib wib
Sg di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
Sg di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/ Sindo TV)
JOMBANG - Seorang guru fisika di sebuah madrasah tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memerkosa siswinya. Korban kini mengandung lima bulan.

Perbuatan Sg (33), warga Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, itu akhirnya diketahui orangtua karena curiga badan anaknya membesar. Kasus ini langsung dilaporkan ke Polres Jombang. Petugas langsung meringkus pelaku tanpa perlawanan.

Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Widodo, Minggu (2/12/212), menerangkan, modus pelaku memberi les pada sore hari. Pria yang sudah memiliki anak dan istri itu menyuruh korban, DL, pulang paling akhir dibanding teman-teman lainnya. Alasannya, Sg akan mentransfer ilmu kesaktian kepadanya.

Saat seluruh murid pulang, pelaku melancarkan aksinya. Dia memerkosa korban di dalam kelas. Korban tak berani melawan karena pelaku juga dikenal sebagai paranormal yang memiliki kesaktian. Dia juga kerap mengobati murid-murid yang kesurupan. Selain itu, korban takut karena pelaku mengaku sebagai titisan nabi.

Usai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku selalu menakut-nakuti korban bahwa hidupnya akan sengsara bila ada yang mengetahui kejadian ini.

Ketakutan korban itu dimanfaatkan pelaku untuk dijadikan obyek pelampiasan nafsunya selama empat tahun. Pemerkosaan sendiri berawal saat korban masih duduk di bangku kelas 2.

Meski sudah lulus dari MTs dan melanjutkan ke jenjang berikutnya, korban masih sering dijemput pelaku di sekolahnya dan dibawa ke sebuah tempat untuk disetubuhi kembali. Akibat perbuatan guru bejat tersebut, korban kini mengandung lima bulan.

Polisi menduga masih ada siswi-siswi lain yang juga menjadi korban nafsu bejat Sg. Polisi masih mendalami kasus ini.

Sg terancam akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 

Siswi Korban Pemerkosaan Bermodus Les Fisika Tak Cuma Satu!

Senin, 3 Desember 2012 09:28 wib wib
Sg di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Sg di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Siswi sebuah madrasah tsnawiyah (MTs) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang menjadi korban pemerkosaan Sg (33), guru fisika yang mengaku sebagai titisan nabi, ternyata bukan hanya DL seorang.

Hal tersebut diungkapkan DL saat mendatangi Kantor Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kabupaten Jombang, Senin (3/12/2012) pagi tadi.

Menurut remaja yang kini hamil lima bulan akibat ulah Sg itu, ada beberapa teman dan adik kelasnya yang juga diperkosa pelaku. Modusnya dengan mengadakan les fisika, kemudian ada seorang siswi yang diminta pulang paling akhir untuk ditransfer ilmu.

Sama dengan DL, korban lain tidak berani mengadukan apa yang dialaminya karena takut. Alasannya, pria warga Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, itu memiliki kesaktian dan mengaku sebagai titisan nabi.

Ketakutan para korban itu dimanfaatkan Sg dengan terus menerus memerkosa mereka. DL kali pertama diperkosa saat dia masih duduk di bangku kelas 2 atau saat masih berusia 13 tahun. Setelah lulus pun, DL masih dikejar-kejar Sg untuk disetubuhi.

Kini, DL menjalani konseling untuk memulihkan kondisi psikologisnya

Perbuatan Sg diketahui setelah orangtua DL curiga dengan perut anaknya yang terus membesar. Setelah diperiksa, dipastikan DL sudah hamil lima bulan. Korban akhirnya menceritakan apa yang dialaminya ke orangtua kemudian kasus ini dilaporkan ke polisi. Sg kini sudah ditahan di Mapolres Jombang.

Sementara itu, Ketua LP2A Jombang, Sholahudin, menjelaskan, status pelaku sebagai paranormal membuat para siswa takut sehingga tidak pernah ada yang berani menolak diperintahnya.

Tak hanya itu, korban juga dipukuli oleh pelaku gara-gara menghindar dan menolak berhubungan badan.

LP2A juga meyakini ada siswi lain yang menjadi korban perbuatan keji Sg. Sholahudin mengungkapkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi MTs tempat Sg mengajar.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Wanita Cantik & Pintar Asal Jombang, Jadi Korban Pembunuhan Oleh Teman Sendiri

Rekan Kerja Curigai Ada Motif Lain di Kasus Ellen
 
Minggu, 02 Desember 2012 16:44:47 WIB
Reporter : Kuntoro Rido Astomo

Surabaya (beritajatim.com) - Tewasnya Ellen Carollina (24), asal Jalan Abdul Rahman Shaleh no 49 Jombang yang menjadi korban pembunuhan oleh tersangka Limanto Hartono alias I We alias Erik alias Roni (24) dan Joko Slamet alias Tonggos (17), sempat membuat shock rekan-rekannya satu kantor di PT Asco Prima Mobilindo jalan Mastrip 180, Surabaya.

Bahkan, salah satu rekan satu timnya sebagai sales, Noval Yudho (34), dirinya tidak menyangka jika peristiwa tragis tersebut harus dialami Ellen. "Tidak hanya saya, semua teman-teman kantor juga terpukul dan tidak menyangka hal ini bisa menimpa Ellen," ungkap Noval kepada beritajatim.com, Minggu (2/12/2012).

Sebab di mata Noval dan teman-temannya, Ellen adalah sosok perempuan yang baik dan sopan kepada siapapun. "Memang Ellen orangnya pendiam, tapi dia sangat baik dan sopan kepada siapapun, termasuk kepada custumer," tambahnya.

Dari sisi pekerjaan, lanjut Noval, Ellen juga cukup fokus. Buktinya, satu bulan lalu Ellen sempat menjadi sales terbaik PT Asco Prima Mobilindo cabang Mastrip. "Dia bagus dan sangat fokus dengan pekerjaannya. Itulah kenapa dia juga sempat dikirim ke Jakarta untuk mengikuti training satu bulan lalu," kata Noval.

Namun yang kini masih menjadi penasaran rekan-rekannya, apa motif dibalik kasus pembunuhan Ellen, masih menjadi tanda tanya besar. "Sebab menurut saya tidak mungkin kalau Ellen dibunuh hanya gara-gara uang yang nominalnya tidak besar. Makanya, kita penasaran ada apa?" bebernya.

Oleh sebab itu, Noval berharap pihak kepolisian bisa mengungkap apa yang menjadi motif sebenarnya atas apa yang dialami sahabatnya itu. "Kasihan mas, orang tuanya sangat terpukul sekali saat kita takziah di rumahnya di Jombang," pungkasnya. [kun]


Berangkat dari Gudo, Mau Menghadiri Hajatan, Sekeluarga Masuk RSUD Jombang

Laka Beruntun, 9 Luka Berat dan 3 Luka Ringan
 
Jum'at, 30 November 2012 16:57:55 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com)--Kecelakaan beruntun yang melibatkan angkutan kota (angkot), mobil jenis Avanza dan sepeda motor terjadi di Jalan Hasyim Asyari atau di Jalan Raya Parimono, Jombang Kota, Jumat (30/11/2012). Akibatnya, sembilan orang mengalami luka berat dan tiga orang lainnya luka ringan.

Seluruh korban kecelakaan tersebut dilarikan ke RSUD Jombang guna mendapatkan perawatan. Sedangkan tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Satlantas Polres Jombang.

Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Ipda Darul Asifin mengungkapan, tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun itu adalah angkot sarat penumpang bernopol S 487 UW, mobil pribadi jenis Avanza bernopol S 572 V dan sepeda motor bernopol AG 5128 JN.

Kecelakaan bermula ketika mobil Avanza yang dikemudikan Syamsudin (45) bergerak dari arah Utara. Syamsudin hendak pulang ke rumahnya yang ada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek. Meski sedang membawa keluarganya yang berjumlah empat orang, namun Syamsudin memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Nah, saat berada di kawasan Dusun Parimono, tiba-tiba saja mobil Avanza tersebut selip dan berbelok ke arah kanan. Ironisnya, pada saat bersamaan, melaju sebuah angkot sarat penumpang dari arah berlawanan.

Bruakk!! Tabrakan dua kendaraan itu tidak bisa terhidarkan. Di belakang angkot yang dikemudikan Ghufron ini juga ada sepeda motor yang melaju kencang. "Sehingga tabrakan beruntun dengan tiga kendaraan tidak bisa dihindarkan. Dugaan sementara, kecelakaan itu disebabkan ulah sopir mobil Avanza yang mengantuk. Tiba-tiba saja Avanza selip saat di jalan," tambah Darul.

Darul juga memastikan, kecelakaan tersebut menyebabkan 9 orang mengalami luka berat. Mereka merupakan penumpang Avanza dan juga penumpang angkot. Sedangkan yang mengalami luka ringan sebanyak 3 orang.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun akibat kecelakaan tersebut, jalur Jombang-Malang mengalami kemacetan hampir dua jam. Maklum saja, bangkai tiga kendaraan tersebut melintang di tengah badan jalan. [air/suf]


NB: Turut Simpati buat keluarga Bpk Co Hei (salah seorang pengurus Klenteng Hong San Kiong, Gudo), semoga seluruh anggota keluarga yang masuk RSUD Jombang diberi keselamatan dan lekas diberi kesembuhan, dan turut berbela sungkawa buat sopir angkot Lyn B asal desa Sukoiber Gudo yang kabarnya meninggal dunia, semoga arwahnya diterima disisinNya dan diberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkannya, amiennn...


Gabung Persebaya, Bima Ragil Masih Terganjal PSSI Jombang

 Jumat, 30 November 2012 19:37 WIB

Gabung Persebaya, Bima Masih Terganjal PSSI Jombang
Bima Ragil 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terancam batalnya Bima Ragil, pesepak bola muda asal Jombang memperkuat Persebaya LPI, diduga bukan masalah administrasi terkait dualisme Pengcab PSSI Jombang.
Melainkan, kebijakan Pengcab PSSI Jombang yang meminta uang pembinaan dari Persebaya dalam jumlah cukup besar, Rp 100 juta.

Dalam pengakuannya, Bima Ragil mengatakan informasi dirinya terancam gagal gabung Persebaya Ijo akibat persoalan tersebut dari coach manager Ibnu Grahan, melalui Black Berry Mesenger (BBM). 
Dalam BBM itu, kata Bima Ragil, Ibnu Grahan mengatakan Ketua Pengcab PSSI Jombang, Marsaid, minta uang pembinaan Rp 100 juta baru bersedia melepas Bima Ragil. Begitu baca BBM itu, Bima kaget dan sekaligus kecewa. 

"Saya menerima BBM itu minggu lalu. Saya jadi sangat khawatir bakal batal masuk Persebaya, karena tak mampu bayar permintaan Pak Marsaid. Apalagi, hari ini saya disuruh pulang ke Jombang, dan dilarang kembali jika tidak membawa surat rekomendasi Pengcab Jombang," ujar Bima, Jumat (30/11/2012).
Pemain yang pernah memperkuat Timnas U-22 ini mengatakan, sejak sekitar dua bulan lalu ditarik Persebaya. Sejak itu pula Bima berlatih bersama tim kebanggaan Kota Pahlawan tersebut. 
Namun, hingga kini, Bima belum melengkapi adminitrasi berupa surat pelepasan dari Perseba (Persatuan Sepak Bola Banjardowo) Jombang, yang diketahui (ditandatangani) Pengcab PSSI setempat.
Sekitar seminggu lalu, Bima mengurus surat yang diminta manajemen Persebaya. Namun, hingga sekarang belum bisa mendapatkan surat tersebut, karena Marsaid selaku Ketua Pengcab PSSI Jombang, meminta uang pembinaan sebesar Rp 100 juta. "Kalau Pak Marsaid tidak menandatangani surat itu, saya gagal masuk Persebaya." ujarnya.

Terpisah, Ketua Pengcab PSSI Jombang, Marsaid, menampik tudingan dirinya menghambat Bima Ragil gabung Persebaya. Ia menegaskan tidak pernah meminta uang Rp 100 juta kepeda Bima, untuk menandatangi surat pelepasan tersebut. 
amun Marsaid mengatakan, masalah uang tersebut adalah persoalan intern Pengcab PSSI Jombang dengan Persebaya. "Bima tidak usah mikir masalah uang. Karena hal itu urusan intern Pengcab dengan Persebaya. Suratnya sudah kami siapkan, Bima bisa datang dan mengambilnya," kata Marsaid melalui ponselnya.
       
Lebih lanjut Marsaid mengatakan, pada dasarnya ia sangat berharap Bima bisa masuk tim Persebaya. "Kami bangga jika Bima masuk tim Persebaya yang tentunya bisa membawa nama baik Pengcab Jombang. Karena itu, secepatnya Bima datang pada kami. Tidak usah dia membahas masalah uang tersebut," pungkas Marsaid.(Sutono/Surya)


Sopir Bus Asal Jombang Diamuk Massa!

Sebelum Tabrak Bidan, Bus Pahala Kencana Ugal-Ugalan
 
Selasa, 27 November 2012 07:13:23 WIB
Reporter : M Muthohar

Tuban - Kasus kecelakaan bus Pahala Kencana yang menewaskan seorang Bidan muda yang berbuntut pengrusakan bus, dipicu  kekesalan warga terhadap bus malam jurusan Surabaya-Jakarta yang dinilai berjalan ugal-ugalan.

Dari keterangan sejumlah warga, meski melewati kawasan perkampungan nelayan, bus Pahala Kencana masih melaju dengan kecepatan tinggi.

"Tadi saya liha,t sebelum menabrak bidan itu busnya memang berjalan kencang sekali. Tahu-tahu kemudian langsung menabrak bidan itu. Makanya ini warga sangat marah, karena jalannya ugal-ugalan," ujar salah satu warga yang saat itu di lokasi kejadian.

Warga yang marah tersebut langsung menyerang dan menghantami bus Pahala Kencana itu dengan menggunakan batu bata hingga mengalami kerusakan parah di seluruh bagian kacanya. Tak hanya itu massa juga nyaris membakar bus tersebut, beruntung berhasil diredam oleh petugas kepolisian yang datang di tempat kejadian perkara.

Sebelum terjadi amuk massa terhadap bus malam itu, massa meminta  puluhan penumpang yang akan pergi ke Jakarta terlebih dahulu disuruh keluar dari bus. Penumpang dipersilakan membawa barang-barangnya. Karena itu tidak ada penumpang yang terluka.

"Para penumpang kemudian langsung kita evakuasi dan kita bawa ke Mapolsek Tambakboyo untuk menunggu angkutan pengantinya. Dan semua penumpang dalam keadaan selamat," tegas Kompol Kuwadi, Waka Polres Tuban.

Sementara itu, setelah sempat kabur akhirnya Marianus (43), pengemudi dari
Bus Pahala Kencana nopol B 7908 JZ yang dirusak ratusan massa tersebut langsung menyerahkan diri ke Mapolres Tuban. Pengemudi asal Kabupaten Jombang tersebut kabur lantaran takut ikut menjadi korban amuk massa.

Saat ini pengemudi bus tersebut sudah diamankan untuk dimintai keterangan atas kejadian kecelakaan maut itu. Sejumlah anggota dari unit Laka Sat Lantas Polres Tuban juga telah melakukan olah TKP untuk mengetahui kejadian pasti dalam kecelakaan itu.(Mut)


Lagi, Gadis Asal Jombang Diculik Cowok Facebook!

Lagi, Gadis Belia Hilang Dibawa Kabur Teman Facebook

Kamis, 29 November 2012 16:04 wib wib
Orangtua tunjukkan foto DE (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
Orangtua tunjukkan foto DE (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Satu lagi korban salah pergaulan di situs jejaring sosial, Facebook, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Seorang remaja perempuan berinisial DE hilang dari rumah, diduga kuat dibawa kabur teman Facebooknya.

Remaja berusia 17 tahun, warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan Kota Jombang, itu hilang sejak delapan hari lalu.

Wi, ibu DE, Kamis (29/11/2012),mengaku sudah mencari anaknya ke berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar Jombang. Namun sampai saat ini DE belum ditemukan.

Menurut Wi, putrinya dikenal sangat tertutup dan tidak punya banyak teman di lingkungan maupun sekolahnya. Meski demikian, putrinya sangat gemar berinteraksi di Facebook dan memiliki banyak teman.

Beberapa waktu lalu, lanjut Wi, anaknya meminta izin ke luar kota setelah ditawari pekerjaan oleh seorang pria yang dikenalnya melalui Facebooknya. Namun Wi tidak mengizinkan karena pekerjaan yang ditawarkan tidak jelas. Selain itu, pria yang menawarkan pekerjaan itu tidak mau datang ke rumah. DE hanya ditunggu di Stasiun Jombang. Sejak itu, anaknya tidak pernah kembali ke rumah. Komunikasi pun terputus.

Keluarga sudah melapor ke polisi, namun petugas tidak menerimanya sebagai laporan dan hanya menganggap sebagai pemberitahuan saja.

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kombang, Sholahudin, mengkhawatirkan DE menjadi korban sindikat penjualan gadis belia. Dia berjanji segera berkoordinasi dengan Kepolisian untuk membantu mencari korban.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu seorang gadis berusia 12 tahun, EW, hilang dari rumah. Siswi kelas 6 SD itu nyaris saja dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial oleh sindikat perdagangan manusia. EW dibawa oleh pria yang dikenalnya melalui Facebook. Setelah 13 hari hilang, EW akhirnya dipulangkan setelah bos sindikat tersebut menyadari hilangnya EW menjadi sorotan media massa.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Wanita Asal Tunggorono Jombang Edarkan Uang Palsu!

Mantan Istri Satpol PP Edarkan Upal

Jumat, 30 November 2012 17:45 WIB

Mantan Istri Satpol PP Edarkan Upal
Wahyu Aji/Tribunnews.com
Upal
Laporan dari Imam Hidayat Wartawan Surya
MOJOKERTO - Gara-gara belanja dengan uang palsu (upal), Sumiati (44), warga Perum Pondok Indah, RT 05/RW 06, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang diamankan ke Polsek Sooko.

Mantan istri Satpol PP Jombang ini dibekuk bersama upal pecahan Rp 100.000 sebanyak 11 lembar, serta uang hasil penukaran sebanyak Rp 388.000.

Kapolsek Sooko AKP Sri Witono mengatakan, penangkapan Sumiati berawal saat kecurigaan para pedagang Pasar Kedung Maling terkait ada uang palsu (upal) sejak beberapa hari lalu.
"Pedagang lapor ke petugas Disperindag, jika ada upal beredar di Pasar Kedung Maling. Setelah curiga dengan seorang perempuan, kami membuntutinya dan saat akan membeli ikan kering, tersangka kami tangkap,” ujar Sri.

Selain mengamankan barang bukti (BB), ujar Sri, juga barang-barang hasil belanjaan Sumiati berupa ikan kering, snack, jelly, daging sapi dan sebungkus nasi diamankan..
“Keterangan tersangka, upal tersebut diperoleh dari Ed warga Semarang. Setiap Rp 2 juta upal, tersangka beli dengan harga Rp 1 juta. Pengakuan tersangka, ia mengedarkan upal tersebut belum satu tahun untuk kebutuhan hidupnya karena ia sudah bercerai dengan suaminya," katanya.
Ia mengaku, uang palsu itu lalu dibelanjakan ke Pasar Kedung Maling, dan pasar-pasar wilayah lain di Mojokerto dan Jombang.

“Saya kenal Ed dari mantan suami saya, dia teman mantan suami saya. Saat saya butuh uang, dia tawarkan upal itu," ujarnya.
Ia mengaku terpaksa melakukan itu, karena harus membiayai hidupnya bersama anaknya yang berusia 13 tahun.

Karena perbuatannya itu, ia pun dijerat pasal 245 KUHP tentang pengedaran upal dengan ancaman 15 tahun.


Sehari Sebelum Menikah, Warga Jombang Perkosa Tetangganya di Kandang Ayam!

Sehari Sebelum Menikah, Pemuda Ini Perkosa Gadis SMA

Selasa, 27 November 2012 22:16 wib
NH, pelaku pemerkosaan, di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar B/Sindo TV)
NH, pelaku pemerkosaan, di Mapolres Jombang (Dok: Mukhtar B/Sindo TV)
JOMBANG - Seorang pemuda di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang baru sehari menikah ditangkap polisi siang tadi. Sehari sebelum pernikahan berlangsung, pemuda tersebut memerkosa seorang siswi kelas 11 SMA.

Pelaku, NH (27), warga Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, ditangkap setelah dilaporkan telah memperkosa tetangganya, AF (16), di kandang ayam di belakang rumah korban.

Kasubag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Selasa (27/11/2012), menerangkan, pemerkosaan bermula dari pesan singkat (SMS) pelaku yang meminta waktu kepada korban untuk bertemu dengan alasan ada masalah yang mau dibicarakan.

Beberapa lama setelah berbicara dengan korban, lanjut Sugeng, pelaku langsung memaksa korban untuk berhubungan badan. Meski sudah ditolak, pelaku malah menjadi-jadi hingga terjadi pemerkosaan.

Peristiwa ini terungkap setelah korban mengadu kepada orangtuanya dan dilanjutkan ke polisi. Sehari setelah melakukan pemerkosaan, pelaku melangsungkan pernikahan dengan perempuan lain dari desa tetangga.

Polisi langsung menangkap NH di rumah mertuanya. Akibat perbuatannya itu, NH terancam dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
 
 

Oknum Guru MTs di Jombang Gauli Siswinya Selama 4 Tahun!

Guru MTs Gauli Siswinya Selama 4 Tahun

Jumat, 30 November 2012 16:34 WIB
Guru MTs Gauli Siswinya Selama 4 Tahun
surya/sutono
Sugondo (35) tersangka yang selama empat tahun memperbudak seks Sekar, seorang gadis SMA.(sutono)
Laporan dari Sutono Wartawan Surya

JOMBANG- Sungguh bejat perbuatan Sugondo (35), warga Dusun Klampisan, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Jombang ini.
Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta ini  menggauli muridnya sendiri, sebut saja bernama Sekar (17), selama empat tahun. Ulah bejat guru tersebut baru terbongkar setelah Sekar ketahuan hamil. Akibat ulah itu pula, Sugondo akhirnya ditangkap polisi.
"Pelaku di tangkap di rumahnya. Semula dia mengelak tuduhan itu, namun setelah seluruh bukti kita beberkan, pelaku tidak berkutik," kata Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, Jumat (30/11/2012).
Sugeng Widodo menjelaskan, perbuatan Sugondo yang menggauli Sekar sudah berlangsung sejak 2009. Saat itu, Sekar duduk di kelas VIII MTs di Kecamatan Plandaan. Sedangkan Sugondo sebagai guru fisika di sekolah tersebut.
Sekar dan gurunya semakin dekat ketika sekolah tersebut memberikan les atau mata pelajaran tambahan sepulang sekolah. Dari situ, Sugondo mulai melancaran rayuan gombalnya. Setiap les usai, Sugondo meminta agar Sekar pulang belakangan.
  
Singkat cerita, dengan dalih memberikan kekuatan supranatural agar Sekar terhindar dari orang jahat, Sugondo melakukan prosesi tertentu Namun hal itu ternyata akal-akalan pelaku. Sugondo malah menyetubuhi Sekar di ruang kelas saat semua murid les sudah pulang.
Sugondo sendiri mengaku pertama kali menyebadani Sekar pada 2009 di ruang kelas VIII. Pengakuannya, hal dilakukan atas dasar suka sama suka.
“Bukan karena paksaan, meskipun saat itu saya mengajar fisika di MTs tersebut," kata Sugondo, di Polres Jombang.
     
Sejak saat itu, hubungan keduanya terus berlanjut. Bahkan saat Sugondo keluar dari pekerjaannya sebagai guru fisika di MTs tersebut, yakni pada 2010, hubungan asmara itu masih terlanjut.
Bahkan hingga Sekar duduk di kelas XI SMA, atau selama empat tahun sejak mereka pertama kali melakukan hubungan intim.
     
“Pelaku sampai tidak bisa menghitung berapa kali  mereka melakukan hubungan layaknya suami istri itu," kata Sugeng Widodo.  
Tapi menurut Sugeng Widodo, pelaku mengaku terakhir melakukan hubungan intim dengan korban pada Oktober 2012.
     
Tapi hubungan tanpa nikah antara guru dan murid terbongkar. Itu terjadi ketika keluarga korban curiga melihat perubahan fisik Sekar. Perut bocah kelas XI SMA swasta itu terlihat membesar.  
Keluarga yang curiga akhirnya memeriksakan ke klinik setempat.

Dari situlah diketahui Sekar telah hamil. Setelah didesak keluarga, Sekar menceritakan semua kisah asmaranya dengan Sugondo, dan mengaku Sugondolah yang menanam benih di rahimnya.
Karena Sekar masih pelajar, dan Sugondo sudah beranak bini, keluarga merasa tidak terima. Selanjutnya keluarga melapor ke polisi. Dari laporan itulah, tersangka Sugondo kami tangkap. Tersangka kami jerat pasal 81 UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak,” cetus Sueng Widodo.