Sopir Ngantuk Usai Istighotsah Semalam
Kamis, 16 Agustus 2012 10:40:18 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com)--Empat
pelajar asal Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Jombang ditabrak mobil
Panther di jalan raya setempat, Kamis (16/8/2012). Akibatnya, dua korban
tewas dan dua lainnya kritis. Korban tewas adalah M Rendi (15) dan M
Ridwan (15). Sedangkan korban kritis Sandi Setyawan (12) dan Hari
Hidayat (15).
Kecelakaan itu bermula ketika empat pelajar sedang jalan-jalan usai makan sahur di Jalan Raya Pulorejo. Awalnya, kegiatan jalan pagi itu berjalan sebagaimana mestinya. Namun saat asyik melangkahkan kaki, tiba-tiba saja sebuah mobil Panther menerobos dengan kecepatan tinggi.
Empat bocah tersebut terpental. Darah segar langsung mengucur deras. Warga yang mengetahui kecelakaan itu langsung berhamburan untuk memberikan pertolongan. Namun naas bagi M Rendi (15) dan M Ridwan (15). Dua pelajar ini tewas saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan dua korban lainnya, Sandi Setyawan (12) dan Hari Hidayat (15) kritis . Saat ini mereka dirawat di RSK (Rumah Sakit Mojowarno).
Heru Basuki (44), warga Tulungrejo Kecamatan Pare, pengemudi mobil naas mengatakan, saat itu mengemudikan Panther bernopol AG 1863 GB. Ia baru saja pulang dari istighotsah di makam Sayid Sulaiman di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung. Karena semalam tidak tidur, Heru kelelahan. Bahkan, ia merasakan ngantuk teramat sangat.
Nah, saat sampai di Jalan Raya Pulorejo tiba-tiba mobil yang dikendarainya oleng hingga menabrak kerumunan bocah yang sedang jalan pagi. "Terus terang saya mengantuk. Kelelahan setelah istighotsah semalam. Tiba-tiba mobil yang saya kendarai oleng kemudian menabrak," kata Heru ketika ditemui di RSK Mojowarno.
Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Ipda Darul Asifin membenarkan kronologi kecelakaan tersebut. Untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kita sudah melakukan olah TKP sebagai bahan penyelidikan. Selain itu, juga meminta keterangan sejumlah saksi," katanya menerangkan. [air/suf]
Kecelakaan itu bermula ketika empat pelajar sedang jalan-jalan usai makan sahur di Jalan Raya Pulorejo. Awalnya, kegiatan jalan pagi itu berjalan sebagaimana mestinya. Namun saat asyik melangkahkan kaki, tiba-tiba saja sebuah mobil Panther menerobos dengan kecepatan tinggi.
Empat bocah tersebut terpental. Darah segar langsung mengucur deras. Warga yang mengetahui kecelakaan itu langsung berhamburan untuk memberikan pertolongan. Namun naas bagi M Rendi (15) dan M Ridwan (15). Dua pelajar ini tewas saat perjalanan ke rumah sakit. Sedangkan dua korban lainnya, Sandi Setyawan (12) dan Hari Hidayat (15) kritis . Saat ini mereka dirawat di RSK (Rumah Sakit Mojowarno).
Heru Basuki (44), warga Tulungrejo Kecamatan Pare, pengemudi mobil naas mengatakan, saat itu mengemudikan Panther bernopol AG 1863 GB. Ia baru saja pulang dari istighotsah di makam Sayid Sulaiman di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung. Karena semalam tidak tidur, Heru kelelahan. Bahkan, ia merasakan ngantuk teramat sangat.
Nah, saat sampai di Jalan Raya Pulorejo tiba-tiba mobil yang dikendarainya oleng hingga menabrak kerumunan bocah yang sedang jalan pagi. "Terus terang saya mengantuk. Kelelahan setelah istighotsah semalam. Tiba-tiba mobil yang saya kendarai oleng kemudian menabrak," kata Heru ketika ditemui di RSK Mojowarno.
Kanitlaka Satlantas Polres Jombang, Ipda Darul Asifin membenarkan kronologi kecelakaan tersebut. Untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Kita sudah melakukan olah TKP sebagai bahan penyelidikan. Selain itu, juga meminta keterangan sejumlah saksi," katanya menerangkan. [air/suf]