Selasa, 28 Agustus 2012 11:42 wib wib
Budi, adik ipar Nur Inaiana (Dok: Sindo TV/Mukhtar Bagus)
JOMBANG - Nur Inaniana, perempuan yang tega
memotong tangan bayinya, Aisiyah Febriana, ternyata sudah mengalami
gangguan jiwa sejak 1997. Pada 1999, dia baru dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
(RSJ) Menur, Surabaya, Jawa Timur.
Budi, adik ipar Inaiana, Selasa (28/8/2012), mengatakan, kakaknya sudah mengalami gangguan jiwa sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Pemicunya masalah asmara. Hubungan percintaan Inaniana dengan seorang laki-laki yang juga teman satu sekolahnya, kandas.
Menurut Budi, setelah diputus pacar, Inaniana sempat berusaha bunuh diri dengan cara mengiris nadi di tangannya. Karena kondisi kejiwaannya terus terguncang, keluarga pun membawa Inaniana ke RSJ Menur dua tahun kemudian. Setelah itu, Inaiana sempat menikah dengan Arifin dan dikaruniani anak bernama Aisiyah Febriana.
Setelah diperbolehkan pulang, setiap hari perempuan warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, itu harus mengonsumsi obat penenang agar tidak kambuh. Namun, meski penyakitnya kambuh, Inaniana tidak pernah mengamuk atau menganiaya orang lain. Baru pada Sabtu pekan lalu, dia nekat memotong tangan bayinya sendiri.
Hal senada diungkapkan Masudi, kerabat Inaniana yang juga Kepala Dusun Gedangan, tempat pelaku tinggal. Menurut Masudi, baru kali ini perempuan berusia 31 tahun itu melukai orang lain. Inaniana memotong pergelangan tangan kiri darah dagingnya sendiri yang masih berusia tujuh bulan menggunakan gunting.
Kini, Aisiyah masih menjalani perawatan di RSU Soetomo, Surabaya. Sementara, Inaiana dirawat di RSJ Menur.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
Budi, adik ipar Inaiana, Selasa (28/8/2012), mengatakan, kakaknya sudah mengalami gangguan jiwa sejak duduk di bangku kelas 2 SMA. Pemicunya masalah asmara. Hubungan percintaan Inaniana dengan seorang laki-laki yang juga teman satu sekolahnya, kandas.
Menurut Budi, setelah diputus pacar, Inaniana sempat berusaha bunuh diri dengan cara mengiris nadi di tangannya. Karena kondisi kejiwaannya terus terguncang, keluarga pun membawa Inaniana ke RSJ Menur dua tahun kemudian. Setelah itu, Inaiana sempat menikah dengan Arifin dan dikaruniani anak bernama Aisiyah Febriana.
Setelah diperbolehkan pulang, setiap hari perempuan warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, itu harus mengonsumsi obat penenang agar tidak kambuh. Namun, meski penyakitnya kambuh, Inaniana tidak pernah mengamuk atau menganiaya orang lain. Baru pada Sabtu pekan lalu, dia nekat memotong tangan bayinya sendiri.
Hal senada diungkapkan Masudi, kerabat Inaniana yang juga Kepala Dusun Gedangan, tempat pelaku tinggal. Menurut Masudi, baru kali ini perempuan berusia 31 tahun itu melukai orang lain. Inaniana memotong pergelangan tangan kiri darah dagingnya sendiri yang masih berusia tujuh bulan menggunakan gunting.
Kini, Aisiyah masih menjalani perawatan di RSU Soetomo, Surabaya. Sementara, Inaiana dirawat di RSJ Menur.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)