Kamis, 30 Agustus 2012 07:45 wib wib
JOMBANG - Wakil Gubernur Jawa Timur Saefullah
Yusuf membantah keras tudingan yang menyebut pemerintah provinsi tidak
serius menangani para pengungsi korban kekerasan di Kabupaten Sampang,
Madura, Jawa Timur.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Pemprov Jatim justru disibukkan dengan mencarikan tempat baru yang lebih layak untuk menampung lebih dari 230 pengungsi itu.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat menghadiri acara halal bihalal di Pondok Pesantren Kiai Mojo di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Rabu, 29 Agustus malam.
Jumlah pengungsi yang terdata saat ini ada 63 kepala keluarga yang terdiri dari 63 laki-laki, 71 perempuan, 93 anak-anak, dan sisanya balita.
Gus Ipul menyebut tempat yang ada sekarang, yakni Gedung Olahraga (Gor) Sampang, kurang layak karena laki-laki, perempuan, dan anak-anak bercampur.
Pemprov, kata dia, berjanji akan memenuhi segala kebutuhan pengungsi, mulai makanan, obat-obatan, selimut, MCK, dan keperluan lainnya.
Dia juga membantah para warga Syiah akan direlokasi dengan cara diikutkan dalam program transmigrasi. Namun, para pengungsi diberi hak untuk memilih di mana mereka ingin tinggal.
Jika mereka tetap ingin di Sampang, pemprov akan membantu, termasuk mendirikan tempat tinggal baru dan menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak.
Dia juga mengimbau kepada warga Sampang agar tidak mudah terprovokasi dengan isu dan konflik yang diembuskan pihak manapun agar kerusuhan seperti ini tidak berlanjut.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Pemprov Jatim justru disibukkan dengan mencarikan tempat baru yang lebih layak untuk menampung lebih dari 230 pengungsi itu.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat menghadiri acara halal bihalal di Pondok Pesantren Kiai Mojo di Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Rabu, 29 Agustus malam.
Jumlah pengungsi yang terdata saat ini ada 63 kepala keluarga yang terdiri dari 63 laki-laki, 71 perempuan, 93 anak-anak, dan sisanya balita.
Gus Ipul menyebut tempat yang ada sekarang, yakni Gedung Olahraga (Gor) Sampang, kurang layak karena laki-laki, perempuan, dan anak-anak bercampur.
Pemprov, kata dia, berjanji akan memenuhi segala kebutuhan pengungsi, mulai makanan, obat-obatan, selimut, MCK, dan keperluan lainnya.
Dia juga membantah para warga Syiah akan direlokasi dengan cara diikutkan dalam program transmigrasi. Namun, para pengungsi diberi hak untuk memilih di mana mereka ingin tinggal.
Jika mereka tetap ingin di Sampang, pemprov akan membantu, termasuk mendirikan tempat tinggal baru dan menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak.
Dia juga mengimbau kepada warga Sampang agar tidak mudah terprovokasi dengan isu dan konflik yang diembuskan pihak manapun agar kerusuhan seperti ini tidak berlanjut.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)