Santri Tambakberas Jombang Hilang Misterius!
Rabu, 07 November 2012 07:40:06 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang - Rahmad
Fadhilah (15), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Damai Muhibbin,
Tambakberas Jombang hilang misterius sepulang sekolah. Saat menghilang,
Rahmad mengendarai motor Honda Vario nopol L 6878 BB. Atas kejadian
tersebut, keluarganya melaporkan ke Polres Jombang, Rabu (7/11/2012).
"Rahmad hilang sejak 29 September 2012. Sejak itu, pihak keluarga sudah mencarinya, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil. Kami khawatir, santri tersebut diculik kelompok-kelompok garis keras," kata Ketua Lembaga Pendampingan dan Perlindungan Anak (LP2A) Jombang, M Sholahuddin, usai melaporkan kasus tersebut ke Polres setempat.
Pria yang akrab disapa Udin ini menceritakan, Rahmad merupakan warga Kedungbaruk RT 06/03, Rungkut, Surabaya. Ia kemudian nyantri di pesantren Tambakberas sejak setahun terakhir ini. Selain itu, Rahmad juga masih tercatat sebagai pelajar kelas X-5 MAN Tambakberas. Saat berada di pondok maupun di sekolah tidak ada kejanggalan pada diri Rahmad.
Namun semenjak 29 September, bocah dengan tinggi 156 sentimeter ini tidak kembali ke pondok. Rahmad juga tidak lagi masuk MAN Tambakberas. "Anaknya kurus, rambutnya cepak, dan kulit coklat kehitaman," ujar Udin sembari menunjukkan foto bocah yang dimaksud.
Udin juga mengungkapkan, sejak Rahmad menghilang, pencarian terus dilakukan. Mulai mendatangi tempat-tempat yang biasa digunakan cangkruk oleh Rahmad, hingga mendatangi rumah teman-temannya. Bahkan, pihak keluarga juga mencarinya di komunitas anak punk. Namun lagi-lagi, keberadaan pelajar Tambakberas itu sulit ditemukan.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, membenarkan adanya laporan tersebut. "Kami sudah melakukan pencarian. Selain itu, juga menyebarkan foto Rahmad di tempat-tempat umum," katanya menegaskan. [air/suf]
"Rahmad hilang sejak 29 September 2012. Sejak itu, pihak keluarga sudah mencarinya, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil. Kami khawatir, santri tersebut diculik kelompok-kelompok garis keras," kata Ketua Lembaga Pendampingan dan Perlindungan Anak (LP2A) Jombang, M Sholahuddin, usai melaporkan kasus tersebut ke Polres setempat.
Pria yang akrab disapa Udin ini menceritakan, Rahmad merupakan warga Kedungbaruk RT 06/03, Rungkut, Surabaya. Ia kemudian nyantri di pesantren Tambakberas sejak setahun terakhir ini. Selain itu, Rahmad juga masih tercatat sebagai pelajar kelas X-5 MAN Tambakberas. Saat berada di pondok maupun di sekolah tidak ada kejanggalan pada diri Rahmad.
Namun semenjak 29 September, bocah dengan tinggi 156 sentimeter ini tidak kembali ke pondok. Rahmad juga tidak lagi masuk MAN Tambakberas. "Anaknya kurus, rambutnya cepak, dan kulit coklat kehitaman," ujar Udin sembari menunjukkan foto bocah yang dimaksud.
Udin juga mengungkapkan, sejak Rahmad menghilang, pencarian terus dilakukan. Mulai mendatangi tempat-tempat yang biasa digunakan cangkruk oleh Rahmad, hingga mendatangi rumah teman-temannya. Bahkan, pihak keluarga juga mencarinya di komunitas anak punk. Namun lagi-lagi, keberadaan pelajar Tambakberas itu sulit ditemukan.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, membenarkan adanya laporan tersebut. "Kami sudah melakukan pencarian. Selain itu, juga menyebarkan foto Rahmad di tempat-tempat umum," katanya menegaskan. [air/suf]