JOMBANG- Sejumlah aktivis perempuan dan Ibu-Ibu
Rumah tangga menggelar aksi demonstrasi memperingati hari antikekerasan
terhadap perempuan, di kantor DPRD Jombang, Jawa Timur, Rabu
(21/11/2012).
Namun, aksi tersebut berakhir ricuh karena tidak ada satupun anggota DPRD yang berada di kantornya. Para perempuan tersebut mengamuk dengan mengacak-acak kantor DPRD. Bahkan ada yang melempari ruangan anggota DPRD dengan Panci, wajan dan mencantolkan sejumlah alat dapur di kantor wakil rakyat tersebut.
Para Aktivis perempuan itu dengan leluasa masuk ke ruang anggota Dewan karena tidak ada penjagaan ketat dari aparat polisi pamong praja maupun polisi. Pemicu amarah para aktvisi tersebut disebabkan karena belum ada satupun anggota DPRD jombang yang masuk kantor, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB.
Dengan penuh emosi, sambil menggedor-gedor pintu para aktivis perempuan ini kemudian menggeledah ruang kerja wakil rakyat satu persatu. Para aktivis perempuan ini kemudian bergerak ke ruang komisi D yang membidangi perempuan, hasilnya ternyata sama ruang ini juga kosong melompong.
"Kami kecewa dengan pejabat DPRD yang tidak serius dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, Jangankan terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan untuk urusan masuk kerja saja para wakil rakyat tersebut juga terbukti suka molor atau bahkan bolos kerja,” kata seorang aktivis, Rima.
Sementara itu, sejumlah petugas dari Polres Jombang terlambat datang dan baru tiba di kantor DPRD setelah aksi tersebut berakhir.
(Mukhtar Bagus/Sindo TV/ugo)
Namun, aksi tersebut berakhir ricuh karena tidak ada satupun anggota DPRD yang berada di kantornya. Para perempuan tersebut mengamuk dengan mengacak-acak kantor DPRD. Bahkan ada yang melempari ruangan anggota DPRD dengan Panci, wajan dan mencantolkan sejumlah alat dapur di kantor wakil rakyat tersebut.
Para Aktivis perempuan itu dengan leluasa masuk ke ruang anggota Dewan karena tidak ada penjagaan ketat dari aparat polisi pamong praja maupun polisi. Pemicu amarah para aktvisi tersebut disebabkan karena belum ada satupun anggota DPRD jombang yang masuk kantor, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB.
Dengan penuh emosi, sambil menggedor-gedor pintu para aktivis perempuan ini kemudian menggeledah ruang kerja wakil rakyat satu persatu. Para aktivis perempuan ini kemudian bergerak ke ruang komisi D yang membidangi perempuan, hasilnya ternyata sama ruang ini juga kosong melompong.
"Kami kecewa dengan pejabat DPRD yang tidak serius dalam menangani kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, Jangankan terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan untuk urusan masuk kerja saja para wakil rakyat tersebut juga terbukti suka molor atau bahkan bolos kerja,” kata seorang aktivis, Rima.
Sementara itu, sejumlah petugas dari Polres Jombang terlambat datang dan baru tiba di kantor DPRD setelah aksi tersebut berakhir.
(Mukhtar Bagus/Sindo TV/ugo)