Lagi, Gadis Belia Hilang Dibawa Kabur Teman Facebook
Kamis, 29 November 2012 16:04 wib wib
Orangtua tunjukkan foto DE (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Satu lagi korban salah pergaulan di
situs jejaring sosial, Facebook, di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Seorang remaja perempuan berinisial DE hilang dari rumah, diduga kuat
dibawa kabur teman Facebooknya.
Remaja berusia 17 tahun, warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan Kota Jombang, itu hilang sejak delapan hari lalu.
Wi, ibu DE, Kamis (29/11/2012),mengaku sudah mencari anaknya ke berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar Jombang. Namun sampai saat ini DE belum ditemukan.
Menurut Wi, putrinya dikenal sangat tertutup dan tidak punya banyak teman di lingkungan maupun sekolahnya. Meski demikian, putrinya sangat gemar berinteraksi di Facebook dan memiliki banyak teman.
Beberapa waktu lalu, lanjut Wi, anaknya meminta izin ke luar kota setelah ditawari pekerjaan oleh seorang pria yang dikenalnya melalui Facebooknya. Namun Wi tidak mengizinkan karena pekerjaan yang ditawarkan tidak jelas. Selain itu, pria yang menawarkan pekerjaan itu tidak mau datang ke rumah. DE hanya ditunggu di Stasiun Jombang. Sejak itu, anaknya tidak pernah kembali ke rumah. Komunikasi pun terputus.
Keluarga sudah melapor ke polisi, namun petugas tidak menerimanya sebagai laporan dan hanya menganggap sebagai pemberitahuan saja.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kombang, Sholahudin, mengkhawatirkan DE menjadi korban sindikat penjualan gadis belia. Dia berjanji segera berkoordinasi dengan Kepolisian untuk membantu mencari korban.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu seorang gadis berusia 12 tahun, EW, hilang dari rumah. Siswi kelas 6 SD itu nyaris saja dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial oleh sindikat perdagangan manusia. EW dibawa oleh pria yang dikenalnya melalui Facebook. Setelah 13 hari hilang, EW akhirnya dipulangkan setelah bos sindikat tersebut menyadari hilangnya EW menjadi sorotan media massa.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
Remaja berusia 17 tahun, warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan Kota Jombang, itu hilang sejak delapan hari lalu.
Wi, ibu DE, Kamis (29/11/2012),mengaku sudah mencari anaknya ke berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar Jombang. Namun sampai saat ini DE belum ditemukan.
Menurut Wi, putrinya dikenal sangat tertutup dan tidak punya banyak teman di lingkungan maupun sekolahnya. Meski demikian, putrinya sangat gemar berinteraksi di Facebook dan memiliki banyak teman.
Beberapa waktu lalu, lanjut Wi, anaknya meminta izin ke luar kota setelah ditawari pekerjaan oleh seorang pria yang dikenalnya melalui Facebooknya. Namun Wi tidak mengizinkan karena pekerjaan yang ditawarkan tidak jelas. Selain itu, pria yang menawarkan pekerjaan itu tidak mau datang ke rumah. DE hanya ditunggu di Stasiun Jombang. Sejak itu, anaknya tidak pernah kembali ke rumah. Komunikasi pun terputus.
Keluarga sudah melapor ke polisi, namun petugas tidak menerimanya sebagai laporan dan hanya menganggap sebagai pemberitahuan saja.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kombang, Sholahudin, mengkhawatirkan DE menjadi korban sindikat penjualan gadis belia. Dia berjanji segera berkoordinasi dengan Kepolisian untuk membantu mencari korban.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu seorang gadis berusia 12 tahun, EW, hilang dari rumah. Siswi kelas 6 SD itu nyaris saja dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial oleh sindikat perdagangan manusia. EW dibawa oleh pria yang dikenalnya melalui Facebook. Setelah 13 hari hilang, EW akhirnya dipulangkan setelah bos sindikat tersebut menyadari hilangnya EW menjadi sorotan media massa.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)