ABG Wanita Minggat demi Pria Tampan yang Dikenal di Facebook
Kamis, 22 November 2012 16:17 wib
Keluarga tunjukkan foto EW (Dok: Mukhtar Bagus/Sindo TV)
JOMBANG - Seorang anak baru gede (ABG) perempuan
yang masih duduk di bangku kelas 6 SD di Kabupaten Jombang, Jawa Timur,
hilang sejak 11 hari lalu. Korban, EW (12), diduga dibawa kabur teman
prianya yang dikenal melalui situs jejaring sosial Facebook.
Ibu korban, Su (43), warga Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, masih berusaha mencari anaknya. Dia dibantu dibantu anggota keluarga mengaku sudah mencari putrinya ke beberapa tempat, termasuk mendatangi rumah teman-teman sekolahnya.
Bahkan, dia sudah mencari ke Surabaya, Kediri, Sidoarjo, dan beberapa kota lain, namun putrinya tak juga ditemukan.
Su, Kamis (22/11/2012), menuturkan, tidak ada perilaku aneh yang ditunjukkan EW belakangan ini. Setiap pulang sekolah pun putrinya tidak pernah bermain jauh, hanya bergaul dengan tetangga.
Hanya saja, dia mencurigai putrinya sering berkomunikasi dengan orang lain melalui Facebook dari telefon genggamnya. Dia yakin kepergian EW sangat terkait dengan Facebook.
Kepada Su, EW pernah mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman di Facebook. Salah satu temannya adalah seorang pria tampan dan anak orang kaya. Su juga mengetahui putrinya kerap berhubungan melalui telefon dengan teman Facebook-nya tersebut, termasuk janjian untuk kopi darat. Dia menduga EW pergi dengan pria tersebut.
Namun, Su tidak menyangka putrinya memutuskan pergi dari rumah pada malam hari sekira pukul 22.00 WIB 11 hari lalu.
Sejumlah tetangga melihat EW keluar melalui jendela lalu pergi diapit di antara dua pria di sepeda motor.
Su khawatir, putrinya menjadi korban perdagangan manusia. Kasus ini sudah dilaporkan ke polsek setempat. Selain ke polisi, Su juga sudah meminta bantuan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kabupaten Jombang.
Ketua LP2A Jombang, Sholahudin, mengatakan, pihaknya sudah melacak nomor telefon pria yang sering berhubungan dengan korban. Hanya saja, pria tersebut enggan menyebut alamatnya.
Tak hanya EW, dalam sebulan terakhir, LP2A Jombang sudah mendapat empat pengaduan anak hilang. Dua di antaranya sudah ditemukan, namun pelaku yang membawanya masih buron.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)
Ibu korban, Su (43), warga Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, masih berusaha mencari anaknya. Dia dibantu dibantu anggota keluarga mengaku sudah mencari putrinya ke beberapa tempat, termasuk mendatangi rumah teman-teman sekolahnya.
Bahkan, dia sudah mencari ke Surabaya, Kediri, Sidoarjo, dan beberapa kota lain, namun putrinya tak juga ditemukan.
Su, Kamis (22/11/2012), menuturkan, tidak ada perilaku aneh yang ditunjukkan EW belakangan ini. Setiap pulang sekolah pun putrinya tidak pernah bermain jauh, hanya bergaul dengan tetangga.
Hanya saja, dia mencurigai putrinya sering berkomunikasi dengan orang lain melalui Facebook dari telefon genggamnya. Dia yakin kepergian EW sangat terkait dengan Facebook.
Kepada Su, EW pernah mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman di Facebook. Salah satu temannya adalah seorang pria tampan dan anak orang kaya. Su juga mengetahui putrinya kerap berhubungan melalui telefon dengan teman Facebook-nya tersebut, termasuk janjian untuk kopi darat. Dia menduga EW pergi dengan pria tersebut.
Namun, Su tidak menyangka putrinya memutuskan pergi dari rumah pada malam hari sekira pukul 22.00 WIB 11 hari lalu.
Sejumlah tetangga melihat EW keluar melalui jendela lalu pergi diapit di antara dua pria di sepeda motor.
Su khawatir, putrinya menjadi korban perdagangan manusia. Kasus ini sudah dilaporkan ke polsek setempat. Selain ke polisi, Su juga sudah meminta bantuan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LP2A) Kabupaten Jombang.
Ketua LP2A Jombang, Sholahudin, mengatakan, pihaknya sudah melacak nomor telefon pria yang sering berhubungan dengan korban. Hanya saja, pria tersebut enggan menyebut alamatnya.
Tak hanya EW, dalam sebulan terakhir, LP2A Jombang sudah mendapat empat pengaduan anak hilang. Dua di antaranya sudah ditemukan, namun pelaku yang membawanya masih buron.
(Sindo TV / Mukhtar Bagus / ton)