Jombang (beritajatim.com)--Ahmad Zainal, warga
Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang dipastikan gagal berangkat ke tanah
suci untuk naik haji. Padahal CJH (Calon Jamaah Haji) tersebut sudah
telanjur menggelar tasyakuran atas rencana keberangkatan itu. Pemicunya,
Ahmad tidak diberitahu terkait jadwal pelunasan pembayaran haji itu.
"Tiap kali saya tanya ke bank, katanya nanti ada pemberitahuan resmi, tapi sampai sekarang tidak ada informasi itu, sampai akhirnya saya tidak bisa melakukan pelunasan," kata Ahmad mengeluh, Senin (10/9/2012).
Karena niatnya berangkat ke tanah suci sudah bulat, dia pun merasa sangat kecewa. Apalagi, dia juga berulangkali menanyakan perihal pelunasan itu ke bank, dalam hal ini BRI unit Jogoroto. Bahkan dia juga menanyakan ke Kantor Kemenag Jombang. "Katanya ada petugas bank yang datang, padahal tidak ada sama sekali," katanya.
Yang membuatnya lebih kecewa, ternyata petugas bank unit yang dipercayanya selama ini justru tidak mengetahui informasi pelunasan BPIH tersebut. Ketika dirinya mengajukan komplain, baru petugas melakukan kontak telepon ke Jombang. Saat itu, dia disuruh ke Jombang sebelum jam 15.30. Namun sampai di sana, dikatakan sudah tutup.
Tidak hanya dirinya, Ahmad juga sempat mengobrol dengan jamaah lain yang senasib dengan dia. Bahkan jamaah tersebut sudah menjual dua ekor sapinya yang dipergunakan untuk melunasi biaya haji. "Ternyata setelah sapi dijual dan uangnya mau disetor ke bank, juga tidak bisa melakukan pelunasan karena sudah ditutup, padahal dia juga tidak tahu," timpal Solahudin, adik Ahmad.
Gagal melakukan pelunasan di bank, dia pun sempat datang ke Kantor Kemenag Jombang. Tanpa ada penjelasan seputar jadwal pelunasan itu Ahmat langsung divonis tidak bisa berangkat tahun ini. Sehingga dirinya tidak bisa berbuat banyak. "Terus terang saya sangat kecewa, padahal saya mendaftar sejak November 2008 lalu dan masuk kuota pemberangkatan tahun ini," keluhnya.
Bagimana sikap kantor Kemenag Jombang? Kasi Haji dan Umroh, H Nur Habib Adnan, ketika dikonfirmasi melalui sambungan selulernya mengatakan, jamaah yang tidak bisa melunasi tahap pertama maupun tahap kedua, maka masuk daftar tunggu untuk diprioritaskan pemberangkatan tahun 2013 mendatang.
Ditanya soal informasi pelunasan itu, Nur Habib mengaku sudah menyampaikannya ke jamaah, baik melalui Kemenag maupun melalui bank itu sendiri. Informasi pelunasan itu juga bisa diakses secara langsung melalui web Kemenag pusat. "Insya Allah sudah semua," pungkasnya. [air/suf]
"Tiap kali saya tanya ke bank, katanya nanti ada pemberitahuan resmi, tapi sampai sekarang tidak ada informasi itu, sampai akhirnya saya tidak bisa melakukan pelunasan," kata Ahmad mengeluh, Senin (10/9/2012).
Karena niatnya berangkat ke tanah suci sudah bulat, dia pun merasa sangat kecewa. Apalagi, dia juga berulangkali menanyakan perihal pelunasan itu ke bank, dalam hal ini BRI unit Jogoroto. Bahkan dia juga menanyakan ke Kantor Kemenag Jombang. "Katanya ada petugas bank yang datang, padahal tidak ada sama sekali," katanya.
Yang membuatnya lebih kecewa, ternyata petugas bank unit yang dipercayanya selama ini justru tidak mengetahui informasi pelunasan BPIH tersebut. Ketika dirinya mengajukan komplain, baru petugas melakukan kontak telepon ke Jombang. Saat itu, dia disuruh ke Jombang sebelum jam 15.30. Namun sampai di sana, dikatakan sudah tutup.
Tidak hanya dirinya, Ahmad juga sempat mengobrol dengan jamaah lain yang senasib dengan dia. Bahkan jamaah tersebut sudah menjual dua ekor sapinya yang dipergunakan untuk melunasi biaya haji. "Ternyata setelah sapi dijual dan uangnya mau disetor ke bank, juga tidak bisa melakukan pelunasan karena sudah ditutup, padahal dia juga tidak tahu," timpal Solahudin, adik Ahmad.
Gagal melakukan pelunasan di bank, dia pun sempat datang ke Kantor Kemenag Jombang. Tanpa ada penjelasan seputar jadwal pelunasan itu Ahmat langsung divonis tidak bisa berangkat tahun ini. Sehingga dirinya tidak bisa berbuat banyak. "Terus terang saya sangat kecewa, padahal saya mendaftar sejak November 2008 lalu dan masuk kuota pemberangkatan tahun ini," keluhnya.
Bagimana sikap kantor Kemenag Jombang? Kasi Haji dan Umroh, H Nur Habib Adnan, ketika dikonfirmasi melalui sambungan selulernya mengatakan, jamaah yang tidak bisa melunasi tahap pertama maupun tahap kedua, maka masuk daftar tunggu untuk diprioritaskan pemberangkatan tahun 2013 mendatang.
Ditanya soal informasi pelunasan itu, Nur Habib mengaku sudah menyampaikannya ke jamaah, baik melalui Kemenag maupun melalui bank itu sendiri. Informasi pelunasan itu juga bisa diakses secara langsung melalui web Kemenag pusat. "Insya Allah sudah semua," pungkasnya. [air/suf]