Senin, 03 September 2012 13:29:21 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) -
Puluhan warga Dusun Ngapus Desa Sumberaji Kecamatan Kabuh, Jombang
berebut air bersih yang disuplai dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Daerah) setempat, Senin (3/9/2012).
Warga mengaku sudah tiga bulan kesulitan mendapat air bersih karena
sumber air dan sumur telah mengering. Praktis, hanya dalam hitungan
menit, satu tangki air bersih atau 4.000 liter ludes diserbu warga.
Ironisnya, sejumlah anak yang masih berpakaian sekolah dasar juga ikut
dalam antrean tersebut.
Begitu sampai di perempatan Dusun Ngapus, mobil tangki yang membawa
4.000 liter air bersih langsung berhenti. Selanjutnya, puluhan warga
langsung mendekat. Mereka membawa ember dan jerigen untuk mendapatkan
air yang diberikan secara cuma-cuma tersebut. Tidak jarang, mereka
berdesakan untuk mendapatkan antrean paling depan.
Tak hanya ibu-ibu dan pria dewasa, sejumlah anak sekolah dasar yang
masih mengenakan seragam juga terlihat ikut antre. Akibatnya, hanya
dalam waktu 30 menit, sebanyak 4.000 liter air bersih itu langsung
ludes. Sebagian warga harus menelan kekecewaan lantaran gagal
mendapatkan air tersebut.
"Sebenarnya air bantuan ini belum bisa mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari. Karena selain untuk MCK, kami juga menggunakan air tersebut
untuk dikonsumsi, mulai dari memasak hingga untuk kebutuhan air minum.
Namun, minimal ini bisa membantu, karena kami mengalami krisis air
bersih sejak tiga bulan terakhir," kata Siti Asfiyah, warga setempat.
Kepala BPBD Jombang, Nur Huda menjelaskan, droping air bersih itu
akan terus dilakukan terutama untuk daerah-daerah yang mengalami
kekeringan. Menurut Huda, berdasarkan pemetaan BPBD terdapat 34 desa
yang rawan kekeringan. "Setiap hari kita akan mengirimkan dua tangki air
bersih ke titik-titik rawan kekeringan," ujar Huda menegaskan. [suf/kun]