Tanggul Longsor Sepanjang 15 Meter Ancam Warga
Senin, 11 Februari 2013 15:18:53 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang -
Tanggul Sungai Konto yang ada di Dusun Jayan, Desa Barongsawahan,
Kecamatan Bandar Kedungmulyo longsor, sepanjang 15 meter. Padahal,
sewaktu-waktu jika air sungai meluap, air bah akan menerjang dua desa di
sekitar sungai.
Pantauan di lapangan, tanggul sungai Konto yang sebenarnya dengan luas sekitar 3 meter itu, saat ini hanya tinggal kurang dari satu meter. Karena itu, warga Dusun Barong, yang biasa menggunakan akses jalan tanggul tersebut kini harus berjalan kaki jika melintasinya. Itupun harus ekstra hati-hati. Sebab, jika terpeleset jatuh ke sungai keselematanya juga terancam.
Menurut warga setempat, ketika hujan deras di kawasan hulu sungai Konto, aliran sungai Konto tersebut semakin deras. Terlebih lagi, ketika terjadi lahar dingin gunung Kelud, air sungai hampir rata dengan tanggul. Karena itu, jika saat ini terjadi lahar dingin pada gunung Kelud, dipastikan tangul yang longsor itu ambrol dan terjadi banjir bandang. "Kondisi itu pernah terjadi pada musim penghujan tahun lalu. Beruntung, karena tanggulnya belum longsor hingga tidak terjadi banjir," kata Ma'ruf, perangkat desa setempat.
Ma'ruf menambahkan, jika tanggul yang jebol tersebut tidak segera diperbaiki membahayakan keselamatan jiwa dan ekonomi warga setempat. Sebab, ratusan rumah warga Barongsawahan dan Sumberagung dipastikan terendam air bah. Selain itu, ratusan hektar lahan pertanian juga akan kebanjiran. "Karena itu, kami berharap agar tanggul yang jebol itu segera diperbaiki," katanya penuh harap.
Dikatakan Ma’ruf, beberapa hari lalu, petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, juga melihat lokasi tanggul yang jebol tersebut. Kepada Ma’ruf, petugas dari BPBD mengatakan jika amblesnya tanggul tersebut dudah dilaporkan ke pihak Irigasi Saluran Gunung Kelud. Hanya saja, hingga saat ini upaya perbaikan itu belum juga dilakukan.
Hal senada juga dikatakan Ki’ab Suparto, anggota BPD (Badan Perwakilan Desa) Barongsawahan. Menurutnya, jika sewaktu-waktu terjadi lahar dingin Gunung Kelud, akan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar sungai Konto yang notabene sebagai pembuangan lahar dingin Gunung Kelud itu. "Longsornya tangul itu mengancam keselamatan warga. Karena itu, kami sangat berharap kepada pihak yang menangani masalah ini untuk segera melakukan perbaikan," katanya. [suf/kun]
Pantauan di lapangan, tanggul sungai Konto yang sebenarnya dengan luas sekitar 3 meter itu, saat ini hanya tinggal kurang dari satu meter. Karena itu, warga Dusun Barong, yang biasa menggunakan akses jalan tanggul tersebut kini harus berjalan kaki jika melintasinya. Itupun harus ekstra hati-hati. Sebab, jika terpeleset jatuh ke sungai keselematanya juga terancam.
Menurut warga setempat, ketika hujan deras di kawasan hulu sungai Konto, aliran sungai Konto tersebut semakin deras. Terlebih lagi, ketika terjadi lahar dingin gunung Kelud, air sungai hampir rata dengan tanggul. Karena itu, jika saat ini terjadi lahar dingin pada gunung Kelud, dipastikan tangul yang longsor itu ambrol dan terjadi banjir bandang. "Kondisi itu pernah terjadi pada musim penghujan tahun lalu. Beruntung, karena tanggulnya belum longsor hingga tidak terjadi banjir," kata Ma'ruf, perangkat desa setempat.
Ma'ruf menambahkan, jika tanggul yang jebol tersebut tidak segera diperbaiki membahayakan keselamatan jiwa dan ekonomi warga setempat. Sebab, ratusan rumah warga Barongsawahan dan Sumberagung dipastikan terendam air bah. Selain itu, ratusan hektar lahan pertanian juga akan kebanjiran. "Karena itu, kami berharap agar tanggul yang jebol itu segera diperbaiki," katanya penuh harap.
Dikatakan Ma’ruf, beberapa hari lalu, petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, juga melihat lokasi tanggul yang jebol tersebut. Kepada Ma’ruf, petugas dari BPBD mengatakan jika amblesnya tanggul tersebut dudah dilaporkan ke pihak Irigasi Saluran Gunung Kelud. Hanya saja, hingga saat ini upaya perbaikan itu belum juga dilakukan.
Hal senada juga dikatakan Ki’ab Suparto, anggota BPD (Badan Perwakilan Desa) Barongsawahan. Menurutnya, jika sewaktu-waktu terjadi lahar dingin Gunung Kelud, akan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar sungai Konto yang notabene sebagai pembuangan lahar dingin Gunung Kelud itu. "Longsornya tangul itu mengancam keselamatan warga. Karena itu, kami sangat berharap kepada pihak yang menangani masalah ini untuk segera melakukan perbaikan," katanya. [suf/kun]