Tahun Baru, Pil KB Diserbu Muda-mudi Jombang
Senin, 31 Desember 2012 18:59:51 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono
Reporter : Yusuf Wibisono
Jombang –
Jika tahun sebelumnya, alat kontrasepsi jenis kondom laris manis pada
malam tahun baru, kali ini giliran alat kontrasepsi berupa pil KB yang
diserbu pembeli. Hal itu terjadi di sejumlah apotek di Jombang, Senin
(31/12/2012) petang.
"Permintaan kondom cenderung stagnan jelang tahun baru kali ini. Yang mengalami lonjakan justru penjualan pil KB. Jika pada hari biasa hanya ada tiga pembeli pil KB. Namun mulai Sabtu kemarin setidaknya ada 20 pemuda pemudi yang membeli pil KB," kata salah satu penjaga apotek di kawasan Peterongan Jombang.
Menurutnya, jenis pil KB yang banyak diminati adalah andalan dan planotap. Tingginya penjualan pil KB itu juga dirasakan sejumlah apotek dalam kota. "Rata-rata perhari ada lima pembeli pil KB," kata Wahyono,
salah satu penjaga apotek yang ada di dalam kota Jombang.
Wahyono menjelaskan, permintaan pil KB itu lebih tinggi dibanding dengan permintaan kondom. Sebab rata-rata per hari, hanya ada dua sampai tiga orang yang beli kondom. Kondisi itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ia mencontohkan, tahun lalu menjelang tahun baru dia bisa menjual belasan kondom dalam sehari. Pembeli kondom tidak hanya datang dari kalangan dewasa. Melainkan juga para remaja bahkan pelajar. Namun sekarang ini, pihaknya lebih selektif dalam menjual kondom. "Kalau kita lihat masih belum cukup umur, pembelian kondom tidak kita layani," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jombang, KH Junaidi Hidayat mengaku khawatir tren peningkatan penjualan pil KB maupun kondom itu digunakan untuk hal-hal yang cenderung negatif dalam merayakan pergantian tahun. Untuk itu ia menghimbau kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya dalam perayaan tahun baru.
"Padahal, cara yang paling bagus untuk menyambut pergantian tahun adalah melakukan introspeksi. Bukan sebaliknya, mengisinya dengan perbuatan negatif," kata pengasuh Ponpes Al Aqobah, Diwek, Jombang ini.[suf/kun]
"Permintaan kondom cenderung stagnan jelang tahun baru kali ini. Yang mengalami lonjakan justru penjualan pil KB. Jika pada hari biasa hanya ada tiga pembeli pil KB. Namun mulai Sabtu kemarin setidaknya ada 20 pemuda pemudi yang membeli pil KB," kata salah satu penjaga apotek di kawasan Peterongan Jombang.
Menurutnya, jenis pil KB yang banyak diminati adalah andalan dan planotap. Tingginya penjualan pil KB itu juga dirasakan sejumlah apotek dalam kota. "Rata-rata perhari ada lima pembeli pil KB," kata Wahyono,
salah satu penjaga apotek yang ada di dalam kota Jombang.
Wahyono menjelaskan, permintaan pil KB itu lebih tinggi dibanding dengan permintaan kondom. Sebab rata-rata per hari, hanya ada dua sampai tiga orang yang beli kondom. Kondisi itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ia mencontohkan, tahun lalu menjelang tahun baru dia bisa menjual belasan kondom dalam sehari. Pembeli kondom tidak hanya datang dari kalangan dewasa. Melainkan juga para remaja bahkan pelajar. Namun sekarang ini, pihaknya lebih selektif dalam menjual kondom. "Kalau kita lihat masih belum cukup umur, pembelian kondom tidak kita layani," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jombang, KH Junaidi Hidayat mengaku khawatir tren peningkatan penjualan pil KB maupun kondom itu digunakan untuk hal-hal yang cenderung negatif dalam merayakan pergantian tahun. Untuk itu ia menghimbau kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi anaknya dalam perayaan tahun baru.
"Padahal, cara yang paling bagus untuk menyambut pergantian tahun adalah melakukan introspeksi. Bukan sebaliknya, mengisinya dengan perbuatan negatif," kata pengasuh Ponpes Al Aqobah, Diwek, Jombang ini.[suf/kun]