Dikawal Banser, Pasangan WIRA Daftar KPU Jombang

Pilbup Jombang
Dikawal Banser, Pasangan WIRA Daftar KPU
 
Jum'at, 22 Februari 2013 18:10:15 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Pasangan Bacabup (Bakal Calon Bupati) - Bacawabup (Bakal Calon Bupati) Widjono Soeparno - Sumrambah (WIRA) mendaftarkan diri ke KPU Jombang, Jumat (22/2/2013). Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini dikawal pasukan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) saat konvoi dari kantor DPC ke KPU setempat.

Bukan hanya itu, iring-iringan sepeda motor dan rombongan abang becak juga ikut serta. Sepanjang perjalanan mereka tak henti menerikkan hidup WIRA. Pemberangkatan pasangan nasionalis tersebut diawali dengan pemotongan tumpeng di kantor DPC PDI Perjuangan. Selanjutnya, lantunan shalawar badar di kantor yang didominasi warna merah itu.

Sesampai di kantor KPU, rombongan Widjono - Sumrambah langsung disambut oleh Ketua KPU, Machwal Huda serta anggota lainnya. Mereka kemudian memeriksa berkas pendaftaran calon tersebut. Pasangan WIRA berada di dalam, ratusan pendukungnya menunggu di luar.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan, pasangan WIRA memenuhi persayaratan. Karena pasangan ini diusung oleh PDI Perjuangan yang notebene mempunyai 12 kursi di dewan. Untuk tahapan selanjutnya, seperti pemeriksaan kesehatan, kita umumkan menyusul," kata Machwal Huda.

Usai pendaftaran, Widjono mengatakan, pihaknya siap mematuhi tahapan pemilukada Jombang yang telah ditetapkan oleh KPU. Selain itu, lanjut Widjono, pasangan WIRA juga siap menciptakan pilkada yang aman, kondusif, dan berkualitas.

"Selain diusung oleh PDI Perjuangan, kami juga didukung oleh dua partai lainnya. Yakni Partai Hanura yang memiliki tiga kursi, dan PKPB yang memiliki dua kursi di dewan. Kami juga berterimakasih kepada Partai Nasdem Jombang yang ikut mengantar sekaligus penyemangat bagi WIRA," kata adik kandung mantan gubernur Jatim, Imam Utomo, ini.

Hal senada juga dilontarkan Sumrambah, cawabup PDI Perjuangan. Menurutnya, pasangan WIRA siap mengantarkan pilkada Jombang kondusif dan berkualitas. Makanya, meski sejumlah baliho miliknya dirusak oleh orang yak dikenal, dia menyikapinya dengan dewasa.

"Kami menyerukan kepada seluruh pendukungan WIRA agar tidak terpancing
dengan provokasi yang bisa membuat pilkada tidak aman. Meski baliho kami di sejumlah titik dirusak, kami tetap bersikap dewasa. Jangan sampai ada saling balas," katanya berpesan.

Pendaftaran cabup-cawabup sendiri ditutup hari ini hingga pukul 24.00 WIB. Dengan adanya pendaftaran pasangan WIRA berarti sudah ada tiga pasangan calon yang mendaftar. Dua pasangan lainnya adalah MUKTI (Munir Al Fanani - Wiwik Nuriati), yang diusung oleh PKB dan PKPI. Kemudian Nyono Suharli - Munjidah Wahab (NOAH), yang diusung oleh Partai Golkar, PPP, PKS, serta Partai Demokrat. [suf/kun]


KarSa Minta Restu Ribuan Jamaah Toriqoh Peterongan Jombang

Pilgub Jatim
KarSa Minta Restu Ribuan Jamaah Toriqoh

Kamis, 21 Februari 2013 14:06:20 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono


Jombang - Pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf atau Karsa mengahadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Jamaah Toriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah di Ponpes Darul Ulum Rejoso Peterongan, Jombang, Kamis (21/2/2013).

Di hadapan ribuan hadirin, Soekarwo berterus terang minta doa restu karena akan maju lagi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim yang digelar Agustus 2013 mendatang. "Saya dan Gus Ipul akan mencalonkan lagi pada pilgub mendatang. Untuk itu, saya minta doa restu kepada semuan jamaah toriqoh yang hadir," kata Soekarwo yang disambut dengan teriakan 'amin' secara bersama-sama.

Pria yang identik dengan kacamata dan brengos ini menambahkan, banyak hal yang sudah ia lakukan selama empat tahun kepemimpinan di Jatim bersama Gus Ipul. Di antaranya, mendorong sektor pendidikan berbasis pesantren lewat bantuan dana madrasah diniyah atau madin.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menambahkan, pembangunan bidang pendidikan agama itu sangat penting. Karena hal itu terkait erat dengan moral dan etika. Oleh karenanya, di saat daerah lain didera kasus yang berkaitan etika, namun di Jatim aman-aman saja. "Jatim aman itu tidak lepas dari peran pondok pesantren dan madrasah diniyah," ujarnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga terus memerangi kemaksiatan di Jatim. Yakni, melakukan penutupan sejumlah lokalisasi. Mulai dari Tulungagung, Blitar, hingga Surabaya. Bukan hanya penutupan tanpa solusi, namun pemprov juga memberikan modal kerja bagi eks penghuni lokalisasi tersebut. "Selain kita beri modal sebesar Rp 3 juta, mereka juga kita bekali keterampilan seperti menjahit dan berdagang," ujar gubernur Jatim ini.

Hal senada juga dilontarkan oleh Wagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Ia dan Pakde Karwo akan maju lagi dalam pemilihan gubernur. "Saya tidak akan berbicara panjang lebar, karena sudah dikupas Pakde. Saya hanya minta doa restu untuk mencalonkan lagi dalam pilgub," ujarnya. [air/suf]

Pasangan NOAH Target Menang 70% di Pilbup Jombang

Pilbup Kabupaten Jombang
Pasangan NOAH Target Menang 70 Persen
 
Kamis, 21 Februari 2013 14:56:35 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Nyono Suharli - Munjidah Wahab atau NOAH menargetkan perolehan suaran sebesar 70 persen dalam Pilkada Kabupaten Jombang yang digelar 5 Juni 2013 mendatang.

Optimisme pasangan calon ini bukan tanpa alasan. Diantaranya, berdasarkan survei yang telah mereka lakukan, pasangan NOAH mendapatkan suara sebesar 70 persen. "Sebelumnya survei kami sebesar 40 persen. Namun jumlah tersebut terus meroket hingga mencapai angka 70 persen. Jadi kami menargetkan menang sebesar 70 persen," kata Mastur Baidlowi Saleh, ketua tim pemenangan NOAH, usai mengantarkan calonnya mendaftar di KPU, Kamis (21/2/2013).

Optimisme lainnya, lanjut Mastur, pasangan NOAH diusung oleh parpol gabungan yang notebene memiliki jumlah kursi yang signifikan.

Diantaranya, Partai Golkar sebanyak 7 kursi, PPP sebanyak 5 kursi, PKS sebanyak 2 kursi, serta Partai Demokrat sebanyak 7 kursi. Bukan hanya itu, pasangan NOAH juga mendapatkan energi baru dari Partai non parlemen, yakni Gerindra.

"Parpol gabungan yang mengusung NOAH sebanyak 21 kursi, bahkan yang terbaru Partai Gerindra juga bergabung. Masing-masing parpol tersebut mesin politiknya siap bekerja. Jadi kami optimis menang," tegas anggota DPRD Jombang dari Fraksi Partai Golkar ini.

Sementara itu, pasangan NOAH diantar ratusan pendukungnya saat mendaftar ke KPU Kabupaten Jombang, Jl KH Tamim Romly. Selain dari massa masing-masing parpol pengusung, nampak pula jamaah fatayat, Ansor, serta Muslimat NU. Sepanjang perjalanan lantunan shalawat nabi terus mengiringi.

Kedatangan pasangan NOAH disambut oleh Ketua KPU Jombang, Macwal Huda serta anggota lainnya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan sejumlah persyaratan administratif untuk pendaftaran cabup - cawabup. "Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung, yang telah mengantar pasangan Nyono - Munjidah mendaftar ke KPU," ujar Nyono yang juga politisi asal Partai Golkar ini. [suf/ted]


Dealer Terbakar di Kesamben Jombang, 45 Motor Jadi Arang


 
Kamis, 21 Februari 2013 08:05:35 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Dealer motor UD Dua Putra Motor yang ada di Desa/Kecamatan Kesamben, Jombang ludes terbakar, Kamis (21/2/2013) sekitar pukul 01.00 dini hari. Akibatnya, sebanyak 45 unit sepeda motor hangus jadi arang. Kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai ratusan juta rupiah

Jamal (45), pemilik dealer mengatakan, mengamuknya si jago merah berawal ketika dia dan istrinya, Sumarmi (40), sedang tertidur pulas. Jamal kemudian terjaga dari tidurnya usai mendengar suara benda meledak berkali-kali. Begitu membukan mata, api sudah menjilat-jilat di dealer yang berhimpitan dengan rumah induk miliknya.

Dengan perasaan panik, pria bertubuh kurus ini keluar dari rumah sembari berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu berhamburan keluar untuk melihat situasi. Manyadari ada kebakaran, warga membawa peralatan seadanya seperti ember untuk memadamkan si jago merah. Sedangkan warga lainnya, memukul kentongan sebagai pertanda bencana.

Namun, kencangnya angin membuat api semakin cepat berkobar. Suara ledakan yang diduga berasa dari tangki motor  terus bersahutan. Karena kuwalahan, satu unit mobil PMK (Pemadam Kebakaran) juga didatangkan. Sayangnya, saat mobil tersebut sampai di lokasi, api sudah padam. Sebanyak 45 unit motor sudah menjadi arang.
"Api berkobar sekitar 1 jam. Tepat pukul 02.00 WIB api padam," kata Jamal, dengan tatapan kosong.

Apa penyebab kebakaran itu? Jamal hanya menggelengkan kepala. Ia mengaku saat ini masih syok. "Saya belum bisa berpikir. Yang pasti di dealer itu ada 45 motor, satu diantaranya masih baru. Sedangkan lainnya merupakan motor bekas," ujar Jamal.

Hingga pagi ini lokasi kebakaran itu sudah dipasangi police line. Dua orang polisi nampak masih berjaga di depan dealer yang berdekatan dengan pasar tersebut. [suf]


Jatuh dari Gendongan, Bayi 13 Bulan di Jombang Tewas di Sumur


 
Rabu, 20 Februari 2013 17:58:27 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Seorang bayi yang masih berusia 13 bulan, Dina Nur, tewas mengenaskan di dasar sumur, Rabu (20/2/2013). Sebelumnya, bayi malang itu terlepas saat berada dalam gendongan sang ibu. Kejadian itu membuat warga Desa Jombatan Kecamatan Kesamben, Jombang gempar.

Kapolsek Kesamben, AKP Lely Bahtiar mengungkapkan, peristiwa tragis tersebut diketahui sekitar pukul 12.00 WIB. Sebelumnya, Dina bersama ibunya berada di dalam kamar mandi. Bayi berusia 13 bulan itu baru saja buang air besar. Usai dibersihkan, korban digendong kembali oleh ibunya melintasi sumur yang berada dekat dengan kamar mandi.

Tanpa diduga, ketika berjalan dekat sumur tersebut, korban berontak dari dalam gendongan. Kontan saja, sang ibu seketika kaget dan berusaha menenangkannya. Bukannya tenang, korban semakin lincah bergerak. Sang ibu pun tak kuasa menahannya hingga korban terjatuh.

Ironisnya, korban langsung terjatuh ke dalam sumur. Melihat anaknya masuk sumur, ibu korban berteriak histeris dan minta tolong warga. Beberapa warga segera berdatangan berupaya lakukan penyelamatan. Namun mereka sempat kesulitan karena sumur cukup dalam dan airnya penuh. Untuk memudahkan, warga kemudian menggunakan mesin pompa air untuk menguras sumur.

Setelah 1,5 jam, akhirnya warga berhasil mengevakuasi tubuh korban. Namun tragis, bayi yang masih lucu-lucunya itu sudah tak bernyawa lagi. Atas kejadian tersebut warga segera melapor ke polsek setempat. "Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, peristiwa tersebut murni kecelakaan, korban tewas karena jatuh ke dalam sumur," jelas Lely. [suf/kun]


Gus Ipul Tutup Harlah NU ke-87 di Ploso Jombang

Gus Ipul Tutup Pasar Murah Harlah NU
Senin, 11 Februari 2013 18:59:40 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menutup kegiatan pasar murah dalam rangka Harlah NU ke-87 di Kecamatan Ploso Jombang, Senin (10/2/2012). Acara yang digelar selama dua hari itu merupakan kerjasa PCNU Jombang dengan PBNU.

Dalam sambutannya, Gus Ipul meminta warga NU harus siap
menghadapi persaingan pasar bebas. Hal ini menyusul telah ditantanganinya kesepakatan antar negara, khususnya negara yang tergabung dalam ASEAN.

"Menghadapi pasar bebas tingkat ASEAN ini, NU berkepentingan melindungi warganya. PBNU memiliki kepentingan untuk menjaga warganya agar tetap mengkonsumsi makanan yang tingkat halalnya jelas. Selain itu, juga mengggunakan barang yang benar benar halal," ujarnya.

Mantan Ketua PP GP Ansor ini menambahkan, dalam pasar bebas, tenaga kerja juga bebas keluar masuk antar negara. Begitu pula dengan kebutuhan konsumsi. Untuk itu, lanjut Gus Ipul, PBNU sangat berkepentingan menjaga warganya
agar tetap membiasakan mengggunakan barang yang jelas halalnya dan tetap mengkonsumsi makanan yang halal.

Sementara itu, antusias warga mengunjungi pasar murah tersebut cukup tinggi. Barang-barang kebutuhan pokok yang di jual ludes diserbu pembeli. "Untuk total berapa yang terjual belum kita hitung, secara keseluruhan. Namun antusias warga sangat tinggi," ujar Bambang koordinator Pasar Rakyat dari PBNU usai penutupan.

Disamping, kebutuhan pokok yang disediakan PBNU, berbagai makanan kecil produksi warga NU Jombang juga ikut memeriahkan pasar rakyat. "Ini produksi warga Desa Tamping mojo Tembelang. Satu bungkus hanya Rp 5 ribu," ujar Solihin sembari memamerkan keripik sukun buatannya. [suf/kun]


Waspada, Tanggul Kali Konto Ambrol 15m di Barongsawahan Jombang!

Tanggul Longsor Sepanjang 15 Meter Ancam Warga
Senin, 11 Februari 2013 15:18:53 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang - Tanggul Sungai Konto yang ada di Dusun Jayan, Desa Barongsawahan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo longsor, sepanjang 15 meter. Padahal, sewaktu-waktu jika air sungai meluap, air bah akan menerjang dua desa di sekitar sungai.

Pantauan di lapangan, tanggul sungai Konto yang sebenarnya dengan luas sekitar 3 meter itu, saat ini hanya tinggal kurang dari satu meter. Karena itu, warga Dusun Barong, yang biasa menggunakan akses jalan tanggul tersebut kini harus berjalan kaki jika melintasinya. Itupun harus ekstra hati-hati. Sebab, jika terpeleset jatuh ke sungai keselematanya juga terancam.

Menurut warga setempat, ketika hujan deras di kawasan hulu sungai Konto, aliran sungai Konto tersebut semakin deras. Terlebih lagi, ketika terjadi lahar dingin gunung Kelud, air sungai hampir rata dengan tanggul. Karena itu, jika saat ini terjadi lahar dingin pada gunung Kelud, dipastikan tangul yang longsor itu ambrol dan terjadi banjir bandang. "Kondisi itu pernah terjadi pada musim penghujan tahun lalu. Beruntung, karena tanggulnya belum longsor hingga tidak terjadi banjir," kata Ma'ruf, perangkat desa setempat.

Ma'ruf menambahkan, jika tanggul yang jebol tersebut tidak segera diperbaiki membahayakan keselamatan jiwa dan ekonomi warga setempat. Sebab, ratusan rumah warga Barongsawahan dan Sumberagung dipastikan terendam air bah. Selain itu, ratusan hektar lahan pertanian juga akan kebanjiran. "Karena itu, kami berharap agar tanggul yang jebol itu segera diperbaiki," katanya penuh harap.

Dikatakan Ma’ruf,  beberapa hari lalu, petugas dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, juga melihat lokasi tanggul yang jebol tersebut. Kepada Ma’ruf, petugas dari BPBD mengatakan jika amblesnya tanggul tersebut dudah dilaporkan ke pihak Irigasi Saluran Gunung Kelud. Hanya saja, hingga saat ini upaya perbaikan itu belum juga dilakukan.

Hal senada juga dikatakan Ki’ab Suparto, anggota BPD (Badan Perwakilan Desa) Barongsawahan. Menurutnya, jika sewaktu-waktu terjadi lahar dingin Gunung Kelud, akan mengancam keselamatan warga yang tinggal di sekitar sungai Konto yang notabene sebagai pembuangan lahar dingin Gunung Kelud itu. "Longsornya tangul itu mengancam keselamatan warga. Karena itu, kami sangat berharap kepada pihak yang menangani masalah ini untuk segera melakukan perbaikan," katanya. [suf/kun]


Valentin's Day...??? Haram...!!!

Umat Muslim Haram Merayakan Valentine's Day

Oleh: Ust. Zen Yusuf Al Choodlry
Fenomena perayaan Valentine's Day tidaklah terlalu asing di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Para remaja, walau baru kelas satu SMP, sudah mengenal budaya setan ini. Mereka biasa merayakannya dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga dan hadiah kepada pacarnya, mengadakan pesta musik yang terkadang disertai minuman keras tanpa mempedulikan terjadinya percampuran pria dan wanita non-mahram. Bahkan, acara ini oleh mereka dijadikan ajang untuk mengekspresikan hawa nafsu kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai melakukan perbuatan yang kelewat batas, naudzu billahi min dzalik. Lucunya, perayaan ini pun rupanya tidak hanya dilakukan oleh anak muda. Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan tante-tante pun tidak ketinggalan 'bertaklid' merayakan budaya sesat ini.
Lebih memprihatinkan lagi, budaya ini telah menjarah remaja Islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk selalu mengikat perilakunya dengan ajaran Islam dan tidak membebek kepada cara hidup orang kafir, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah Islam.
    Budaya perayaan Valentine's Day telah menjarah remaja Islam . . .membebek kepada cara hidup orang kafir dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah Islam.
Mereka yang melakukan perayaan ini berdalih dengan kasih sayang. Padahal, pesta semalam suntuk dalam rangka ber-Valentine's Day diikuti dengan perbuatan dan tindakan yang bertentangan dengan moral dan agama (khususnya agama Islam) tidak akan melahirkan kasih sayang yang sejati. Kasih sayang yang dilahirkannya hanyalah kasih sayang semu dan palsu. Bukan kasih sayang, mungkin lebih tepat disebut hawa nafsu.
    Ber-Valentine's Day tidak akan melahirkan kasih sayang yang sejati. . . Bukan kasih sayang, mungkin lebih tepat disebut hawa nafsu.
Sejarah Singkat Valentine's Day

Valentin, atau Valentinus yang di Indonesia beberapa waktu terakhir ini mulai dipopulerkan secara luas dengan istilah Valentin (tanpa e atau huruf s) sebetulnya nama seorang martir (orang Kristen yang terbunuh karena mempertahankan ajaran agama yang dianutnya). Valentin yang sebenarnya adalah nama seorang tokoh agama Kristen yang karena kesalehan dan kedermawanannya diberi gelar Saint atau Santo disingkat dengan St., yang mempunyai tempat istimewa di dalam ajaran agama ini. Panggilan atau gelar ini dilekatkan pula kepada tokoh Kristen yang lainnya, seperti St. Paul, St. Peter, St. Agustine dan sebagainya. St. hanya dihubungkan dengan nama seorang penganjur dan pemimpin besar agama Kristen, dan karena itu tidak dapat diberikan kepada sembarang pemeluk agama ini, yang tingkat keagamaannya masih rendah.
St. Valentin ini karena pertentangannya dengan Kaisar CLAUDIUS II, penguasa Romawi pada waktu itu, berakhir dengan pembunuhan atas dirinya pada abad ketiga, tepatnya pada tanggal 14 Februari tahun 270 Masehi. Menurut kepercayaan Kristen, kematian Valentin ini dikategorikan martir membela agamanya, sebagaimana orang Islam menyebut syahid bagi seorang muslim yang terbunuh di medan jihad.
Kematian yang tragis, kesalehan, dan kedermawanan Valentin ini tidak dapat dilupakan oleh para pengikutnya di belakang. Valentine dijadikan simbol bagi ketabahan, keberanian, dan kepasrahan seorang Kristen menghadapi kenyataan hidupnya. Namanya dipuja dan diagungkan dan hari kematiannya diperingati oleh pengikutnya dalam setiap upacara keagamaan yang dianggap sesuai dengan peristiwa tragis itu. Upacara peringatan yang pada mulanya bersifat religius itu dimulai pada abad ketujuh Masehi dan berlangsung sampai abad keempat belas, dan setelah abad itu signifikansi keagamaannya mulai hilang dan tertutup oleh upacara dan ceremony yang non-agamis.
Hari Valentin, sebagaimana dikatakan di atas, adalah hari kematian Valentine yang kemudian diperingati oleh para pengikutnya setiap tanggal 14 Februari. Kemudian hari Valentine ini dihubungkan pula dengan pesta atau perjamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut supercalia yang biasanya jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang Romawi masuk Kristen, maka pesta supercalia itu secara religius dikaitkan dengan kematian atau upacara kematian St. Valentine.

Penerimaan Valentine sebagai model kasih sayang tulus diduga seperti berasal dari kepercayaan orang Eropa, bahwa masa kasih sayang mulai bersemi bagi burung jantan dan burung betina pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Perkiraannya atau kepercayaannya ini lalu berkembang menjadi pengertian umum bahwa sebaiknya pihak pemuda mencari seorang pemudi (wanita) untuk menjadikan pasangannya dan sebaliknya pada tanggal tersebut. Bersamaan dengan itu, mereka menyarankan untuk saling tukar tanda mata atau cadeau (kado) sebagai lambang terbinanya kasih sayang di antara mereka. Namun, Valentine ini lebih dipopularkan lagi oleh orang-orang Amerika dalam bentuk greeting card (kartu ucapan selamat) terutama sejak berakhirnya Perang Dunia I.
    Valentine ini lebih dipopularkan lagi oleh orang-orang Amerika dalam bentuk greeting card (kartu ucapan selamat) terutama sejak berakhirnya Perang Dunia I.
Hukum Merayakan Valentine's Day

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi, bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syiar dan kebiasaan. Padahal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (HR At-Tirmizi).
Abu Waqid meriwayatkan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat keluar menuju Perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian'." (HR At-Tirmizi, ia berkata, hasan sahih).
Berkasih-sayang versi valentinan ini haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine's Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikit pun dengan corak hidup seorang muslim. Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeda dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung.
Sangat jelas bahwa Valentine Day adalah budaya orang kafir, yang kita (umat Islam) dilarang untuk mengambilnya. Kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yang jelas-jelas bertentangan dengan akidah Islam. Sungguh, ikut merayakan hari valentin adalah tindakan haram dan tercela.

    Valentine Day adalah budaya orang kafir, yang kita (umat Islam) dilarang untuk mengambilnya.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya" dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan, perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah, atau kekufuran. Padahal, dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala."
    . . . Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram . . . . 
Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut. Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam. Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf saleh (pendahulu kita)--semoga Allah meridhai mereka. Maka, tidak halal melakukan ritual hari raya mereka, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah, ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup) yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan semoga meliputi kita semua dengan bimbinga-Nya."

Mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup orang kafir akan membuat mereka senang dan dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah berfirman (yang artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maidah: 51).

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (QS. Al-Mujadilah: 22)
    Mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup orang kafir akan membuat mereka senang dan dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam surga yang hamparannya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan dalam hadis Qudsi, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya, "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, saling berkorban karena Aku, dan yang saling mengunjungi karena Aku." (HR Ahmad). Wallahu a'lam.

Sumber:

1. The standart International Dictionary, jilid 18 halaman 5090. The Encyclopedia Americana, jilid 27 halaman 859. (dari www.isnet.org/archive-milis/archive99).
2. Valentine's Day Bukan Ajaran Islam, Drs. Nur'i Yakin Mch, SH, M.Hum.
3. www.alsofwah.or.id
4. www.hidayatullah.com
[PurWD/voa-islam.com]



'Lesehan Prancis' Masuk Pesantren UNIPDU Jombang

 
Senin, 28 Januari 2013 14:36:16 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Meski dikenal sebagai kampus Islam, namun UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang selalu mengedepankan keterbukaan.

Hal itu terbukti dengan dibukanya secara resmi 'Lesehan Prancis' di kampus yang terletak di kawasan Ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang, Senin (28/1/2013).

Lesehan Prancis bukan berisi produk kuliner negara mode tersebut. Namun lembaga tersebut didirikan sebagai wadah yang menampung berbagai informasi mengenai Prancis. "Mulai dari pendidikan, budaya dan bahasa. Kebetulan tahun ini kami mencanangkan tahun komunikasi," kata Rektor UNIPDU, Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA.

Hal senada juga dilontarkan Wakil Rektor UNIPDU, Dr. HM Zulfikar As'ad M.MR. Menurutnya, ide memunculkan Lesehan Prancis berawal dari
kerjasama antara UNIPDU dengan IFI (Institut France d'Indonesia) atau Institut Prancis di Indonesia.

Berbagai acara akan diadakan di Lesehan Prancis setiap bulannya, seperti; trial kursus bahasa Prancis gratis, pergelaran sinema Prancis, presentasi studi dan beasiswa di Prancis, dan lain sebagainya.

"Ini untuk lebih memperkenalkan Prancis kepada masyarakat Jombang, pada khususnya, dan lingkungan sekitar pada umumnya. Jadi warga Jombang yang ingin belajar tentang Prancis silahkan mampir ke lesehan ini," ujar pria yang akrab disapa Gus Ufik ini.

Oleh sebab itu, berbagai fasilitas disediakan di lesehan itu. Diantaranya, sepasang layar dan DVD yang bebas digunakan dan dipakai oleh para pengunjung, buku-buku dan majalah berbahasa Prancis, koneksi internet, dan tempat bersantai untuk sekedar duduk-duduk yang nyaman bagi pengunjung.

Selain dihadiri beberapa pejabat UNIPDU seperti Rektor, Wakil Rektor, Ketua Pusat Studi Bahasa, acara tersebut juga dihadiri Mathieu Dumesnil, Direktur IFI Surabaya, serta tim lainnya. Peresmian itu diawali dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ahmad Zahro dan Mathieu Dumesnil.

Mathieu mengatakan, di Indonesia, IFI atau Campus France adalah badan di bawah Kedutaan Prancis untuk Indonesia. Sedangkan misinya adalah memberikan informasi, orientasi dan bimbingan studi untuk mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan ke Prancis untuk jenjang S1, S2 sampai S3. "Untuk di Jatim UNIPDU merupakan yang kedua. Pertama di Unair Surabaya," pungkas warga Prancis ini. [suf/ted]



Gus Ipul Prihatin Degradasi Moral Generasi Muda

Rabu, 06 Februari 2013 18:44:58 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengaku prihatin dengan menurunnya moral generasi muda saat ini. Oleh karena itu, dia berharap para orang tua kian membiasakan anak-anaknya taat beragama sejak dini.

Pernyataan itu dilontarkan Gus Ipul saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Hidayah, Desa Karobelah Kecamatan Mojoagung, Jombang Selasa malam (5/2/2013). "Banyak sekali remaja yang terjerat dalam narkoba dan seks bebas. Semisal Munculnya kasus
arisan seks pelajar di Situbondo, belum lama ini," kata Gus Ipul di hadapan hadirin.

Gus Ipul berharap, dengan kasus-kasus tersebut, minimal bisa menjadi pelajaran bagi para orang tua. "Ini peringatan agar para orang tua semakin meningkatkan pembekalan agama pada anak-anak sejak dini. Salah satunya melalui kegiatan Maulid seperti ini," tambahnya.

Melalui pengajian, menurut Gus Ipul, apalagi yang dibarengi kesenian bernuansa religi, hal itu membuat anak-anak gembira mengikutinya. Sehingga internalisasi nilai-nilai agama lebih bisa masuk. "Meninggalkan generasi yang kuat dan terbebas dari penyakit moral seperti seks bebas dan narkoba yang belakangan semakin marak dikalangan pelajar adalah suatu kewajiban bagi kita semua," sambung Gus Ipul.

Selain pengajian, pada acara itu para hadirin yang mayoritas anak-anak turut diajak membaca salawat diiringi grup seni hadrah. Selain itu, juga diisi ceramah agama malam yang disampaikan KH Jamaludin Ahmad, pengasuh Pesantren Al-Muhibbin Tambakberas. [suf/ted]



Harlah NU Ke-87 di Alon-alon Jombang

Ratusan Kader NU Gelar Apel Kesetiaan


Jum'at, 08 Februari 2013 20:33:23 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Ratusan kader NU (Nahdlatul Ulama) Jombang menggelar apel kesetiaan untuk NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) di alun-alun setempat, Jumat (8/2/2013) sore. Hal itu sekaligus untuk memperingati Harlah NU ke-87.

Apel kesetiaan itu diikuti oleh seluruh Banom (Badan Otonom) NU. Mereka adalah Banser Ansor, IPNU-IPPNU, Pagar Nusa, Fatayat, serta LP Maarif. Acara semakin meriah dengan tampilnya kesenian barongsai.

Ketua PC NU, KH Isrofil Amar, mengatakan, apel komando tersebut untuk menunjukkan kesetiaan warga NU terhadap NKRI. Sebab, NKRI adalah harga mati bagi kaum nahdliyin. "Siapapun, baik dari perorangan maupun kelompok, yang merongrong NKRI, akan berhadapan dengan  NU," ujarnya menjelaskan.

Isrofil mengungkapkan, ada empat hal yang harus dilakukan dan ditaati setiap warga NU. Diantaranya adalah menjalankan empat pilar bangsa Indonesia. "Bendera kita merah putih. Sekali lagi, siapapun, dari kelompok manapun jangan coba-coba merongrong NKRI, kalau ada yang merongrong pasti berhadapan dengan NU," katanya menegaskan.

Lebih jauh, Ketua PCNU selama dua periode ini meminta seluruh kader NU mulai Ansor, Banser, Fatayat Muslimat, LP Maarif, Pagar Nusa harus berani  melakukan amar makruf nahi mungkar. Alasannya, saat sekarang ini banyak berbuatan yang mungkar serta melanggar hukum. "Kita harus berani melakukan amar ma'ruf nahi munkar," teriaknya yang disambut tepuk riuh peserta apel.

Selain Ketua PCNU, apel komando tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat. Diantaranya, Sekdakab Munif Kusnan, Komandan Kodim 0814, Wakapolres, dan jajaran Gugus Pramuka dibawah naungan LP Maarif.
Usai gelar apel, Ketua Cabang NU memberikan dua gergaji mesin kepada Banser Tanggap Bencana. [suf/but]


Menahan Amarah

Dimas Cokro Pamungkas
Pada masa Rasulullah saw seorang sahabat yang kecanduan khamar dibawa ke hadapan beliau untuk dihukum. Berkali-kali ia minum khamar. Namun meski telah dihukum, kebiasaan buruknya tak bisa dihentikan. Ia kembali meminum khamar sehingga kembali dihukum.

Karena kemarahan yang memuncak, seorang sahabat berkata, "Ya Allah laknatlah ia. Ia sangat sering minum khamar dan sudah sering dihukum."

Mendengar ucapan sahabat itu, Rasulullah saw segera menegurnya. "Janganlah engkau melaknatnya. Sebab, ia masih mencintai Allah dan Rasul-Nya." (Mushonnaf Abdur Razzaq). Dalam riwayat lain disebutkan, "Janganlah kalian menjadi pembantu setan dalam menghadapi saudaramu."

Demikianlah sikap yang diajarkan Rasul saw. Rasul saw melarang para sahabat untuk mencela dan menghujat orang yang jelas bersalah. Rasul mengajarkan untuk senantiasa mendoakannya supaya yang bersangkutan bertaubat.

Menghujat orang lain merupakan tindakan destruktif. Sebab, di samping hal itu bisa membuat putus asa si pelaku untuk kembali ke jalan yang benar, juga akan membuat setan tertawa karena berhasil mengoyak persaudaraan.

Ibnu Athaillah berkata, "Maksiat yang melahirkan rasa hina dan papa lebih baik daripada ketaatan yang melahirkan kecongkakan dan kesombongan."

Dulu, ketika Khalid bin Walid ra memaki seorang wanita yang berzina dan kemudian dirajam, Rasulullah saw langsung menegurnya. "Wahai Khalid, apakah engkau memakinya? Demi Allah, ia benar-benar telah bertaubat, yang andaikan taubatnya dibagikan kepada 70 rumah penduduk Madinah, tentu akan mencukupi mereka." (HR Muslim).

Rasulullah saw mengajarkan sahabat untuk tetap bersikap baik, tidak melampaui batas, dan tidak menghujat orang yang bersalah. Begitu pula kepada mereka yang masih belum terbukti bersalah.

Saat ini, kita banyak menyaksikan kondisi umat yang sudah berubah. Syahwat untuk menghujat demikian meluap. Iman yang terdapat di dalam dada belum bisa melahirkan perasaan ukhuwah. Ruku' dan sujud yang dilakukan tak menimbulkan sifat rendah hati dan sikap waspada.

Seakan, kepuasan tertumpahkan kala berhasil mencaci-maki dan menghujat mereka yang bersalah. Tak jarang, sikap main hakim sendiri kita lakukan demi menumpahkan kekesalan. Lihatlah, betapa seorang pencuri sandal harus meregang nyawa karena dihakimi massa?

Dengan jelas Allah befirman dalam  Alquran, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik." (QS al-Hujurat: 11-12).

Rasulullah saw bersabda, "Menghujat orang mukmin adalah kefasikan dan memeranginya adalah kekufuran." (HR Muslim).

Alangkah indahnya jika setiap Muslim saling menahan diri, saling mengingatkan, saling membantu dalam kebenaran, saling berbaik sangka sehingga umat Islam tumbuh menjadi umat yang kuat yang bisa dibanggakan oleh Allah SWT. Wallahu a'lam.
(Fauzi Bahreisy)


Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Lagu Jombang: Warung Pojok Kebon Rojo


Lagu Jombang: Kopi Ketan

Kaya Tanpa Harta

Dimas Cokro Pamungkas
Setiap orang jika ditanya kekayaan yang paling mahal harganya dan yang paling disukai, maka hampir pasti mereka akan menjawab: uang, mobil, rumah, berlian dan seterusnya. Jawaban itu tidak salah. Memang itu semua sudah umum dipandang sebagai kekayaan.

Seseorang disebut kaya dan orang lainnya disebut miskin, perbedaan itu semata-mata karena kepemilikan harta. Orang disebut kaya jika ia memiliki rumah besar, uang banyak, mobil mewah, tabungan banyak di bank dan seterusnya.

Sebaliknya orang disebut miskin jika ia tidak memiliki rumah, tidak punya tabungan, tidak punya mobil dan juga tidak memiliki penghasilan dan tidak memiliki apa-apa. Itulah ciri orang miskin.

Sekalipun menurut pandangan sebagian besar orang, anggapan ini benar, tapi pertanyaannya kemudian adalah, apakah tidak ada ukuran selain itu. Kita sering dengar ada juga pandangan yang mengatakan, biar miskin harta asalkan tidak miskin jiwa.

Dengan kalimat ini, artinya ada orang yang sekalipun tidak memiliki harta, tapi merasa memiliki jiwa yang luas dan kukuh, lebih disukai. Sebaliknya, ada orang yang kaya harta benda, tapi sesungguhnya ia miskin.

Jika harus memilih, memang yang terbaik adalah menjadi kaya harta sekaligus kaya jiwa. Tapi, jika alternatif ini tidak boleh dipilih, ternyata ada orang yang lebih memilih kaya jiwa daripada kaya harta. Kemudian, siapa sesungguhnya orang yang disebut memiliki kekayaan jiwa itu?

Saya pernah mendapat cerita, ada seorang pegawai Kementrian Agama, ketika memasuki pensiun, segera baju korpri dan baju saparinya dicuci dan diseterika.

Tatkala, pegawai yang tergolong rendah, hanya menduduki jabatan di tingkat kabupaten diundang untuk acara pelepasan pensiun, baju-baju tersebut dengan ikhlas diserahkan ke kantor dengan maksud agar jika diperlukan, dipakai pegawai lainnya.

Tokh, kata dia, setelah pensiun dia tidak akan menggunakan baju seragam itu lagi. Inilah menurut padangan saya contoh orang yang tergolong kaya jiwa.

Sebaliknya dari cerita di atas, sebagai contoh orang berjiwa kerdil yang juga disebut miskin jiwa, dapat dicontohkan lewat kasus berikut.

Seorang pejabat, sekian banyak keluarganya dimasukkan ke lembaga yang ia pimpin, sekalipun tidak memenuhi syarat. Ia berpikir, daripada diisi orang lain, apa salahnya diisi keluarganya sendiri? Bahkan, saudara dekatnya diberi fasilitas untuk pengadaan semua kebutuhan kantor. Itu dilakukan dengan alasan efisiensi dan agar cepat.

Kasus seperti ini, sederhana dan aneh, tapi gampang sekali ditemui di mana-mana. Inilah gambaran orang yang hanya sebatas mementingkan dirinya sendiri dan abai pada orang lain.

Satu sisi dia menjadi kaya, dihormati keluarganya dan diperjuangkannya, tapi sesungguhnya dia hanya memiliki aku kecil, sebatas keluarganya, belum meraih aku besar, ialah masyarakatnya.

Orang yang kaya jiwa adalah orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri, berani menghadapi tantangan hidup, ikhlas, sabar dan mampu membagikan kasih sayangnya kepada semua.

Ia tidak takut miskin dan tidak takut pula kehilangan harta maupun jabatannya, yang ditakutkan adalah jika keberadaannya tidak memberi manfaat bagi orang lain.

Lalu, siapa sesungguhnya orang yang miskin jiwa itu. Tidak lain adalah orang yang tidak menyandang sifat yang dimiliki orang yang berjiwa besar itu.

Sehingga, sekalipun hartanya melimpah, tapi jika dia bakhil, pelit terhadap orang lain, maka harta yang dikumpulkan dengan susah payah, akhirnya juga tidak memberi manfaat pada siapa saja, termasuk kepada dirinya sendiri.
(Prof Dr Imam Suprayogo)


Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Ikhlas

Dimas Cokro Pamungkas
Dalam al-Qur’an, orang-orang ikhlas disebutkan dengan dua sebutan yakni al-Mukhlishin (98:5, 39:11) dan al-Mukhlashin (15:40, 38:83).
Bedanya, pada kata pertama diberi harkat (baris) kasroh pada huruf li (al-Mukhlishin), dan yang kedua ber-harkat fathah pada huruf la (al-Mukhlashin). Keduanya dalam bentuk dan makna berbeda.

Term yang pertama digunakan untuk orang yang ikhlas atau dalam keadaan ikhlas. Sedangkan yang kedua dikaitkan dengan upaya iblis menggoda dan menjerumuskan manusia dari jalan Allah. Tapi, iblis pun tak mampu menggoda mereka.

Dalam Mushaf Ar-Rusydi diterjemahkan dengan hamba-hamba yang terpilih dan diberi penjelasan pada catatan kaki yakni, ”orang-orang yang telah diberi taufik untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allah”.

Kata Al-Mukhlishin adalah isim fa’il (subjek) yakni orang-orang yang (berusaha) ikhlas. Sementara al-Mukhlashin adalah isim maf’ul (objek) yakni orang-orang yang diberikan karunia keikhlasan oleh Allah.

Kata yang kedua bisa juga dimaknai dengan orang-orang yang sudah tercerahkan hatinya dan lebih tinggi dari yang pertama.  

Paling tidak, ada tiga jalan belajar ikhlas. Ketiga jalan menuju keikhlasan tersebut diformulasikan dengan 3-an yaitu : Pertama; Kewajiban.
Tangga pertama bagi seorang Muslim menuju keikhlasan adalah menjalankan kewajiban (mengerjakan perintah dan menjauhi larangan) yang telah disyariatkan agama. Terlepas, apakah ikhlas atau tidak.  

Melaksanakan kewajiban terasa berat. Berat menunaikan shalat, karena kewajiban harus dijalankan (2:43). Berat mengeluarkan zakat dan membantu yatim dhuafa, tapi harus dilaksanakan (9:103). Berat berpuasa Ramadhan, tapi harus dilakukan (2:183). Berat berhaji, jika sudah mampu harus ditunaikan (22:27). 

Ikhlas tidak akan datang dengan sendirinya, tanpa berjuang menjalankan kewajiban. Jika belum ikhlas berzakat, berzakat lagi. Jika belum ikhlas juga, berzakat terus.  Bila berhenti, maka tak pernah sampai ke maqam ikhlas. 

Kedua; Kebutuhan. Jika kita melakukan kewajiban secara berulang-ulang (mudawamah) dan konsisten (istiqomah), perlahan tapi pasti menjadi kebutuhan. Artinya, muncul kesadaran setiap perintah dan larangan Allah dan RasulNya akan mendatangkan kebaikan (hikmah).

Jika kesadaran hadir, kita yang butuh. Misalnya, diperintahkan shalat walau terpaksa kita lakukan. Setelah mendirikannya, sadar shalat menjadikan hati tentram, badan segar, kesehatan fisik terjaga, kedekatan sosial dan lain-lain. Jika tidak shalat, rasanya ada yang kurang. Akhirnya, kita merasa butuh shalat itu.

Berat menunaikan puasa, tapi setelah mekakukannya, terasa puasa baik bagi kita. Hati jadi tenang, menyehatkan badan, fikiran jernih, dan lain-lain. (2:184).

Sama halnya dengan olah raga. Jika tak keringat, badan rasanya tak enak. Jika sudah butuh, kita berusaha mencari jalan agar kebutuhan terpenuhi. Jika butuh terhadap yatim dhuafa untuk menerima zakat, sedekah kita, malam hari pun kita keliling kampung mendatangi yayasan yang membina yatim dhuafa.

Ketiga; Kenikmatan. Tahapan ketiga menuju keikhlasan adalah merasakan kenikmatan. Ini bisa didapatkan setelah menjalankan kewajiban dan merasakan sebagai kebutuhan. Boleh jadi  hal ini  bertolak belakang dengan logika.

Sulit dimengerti, mengapa seseorang berdiri lama saat shalat? Membaca Al-Quran bisa meneteskan air mata, meskipun tidak mengerti maknanya? Makan bersama anak yatim dan miskin terasa nikmatnya? Berurai air mata di depan Baitullah, hingga kelelahan tak dipedulikan?

Jika orang merasa nikmat menerima atau memenuhi kebutuhan jasadi, itu kenikmatan sesaat (jasmaniah). Tapi jika bisa merasakan kenikmatan berbagi, bangun di tengah malam sepi menemui Allah, menikmati lapar dan dahaga tatkala berpuasa atau nikmat bersimpuh di depan Ka’bah, itu baru kenikmatan sejati (ruhaniah).

Tak banyak orang yang sampai pada tingkatan ini. Justru, di sinilah buah keikhlasan akan didapatkan. Keikhlasan bisa dirasakan setelah melakukan suatu perbuatan.  (QS. 76:8-9). 
Keikhlasan berbuah kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, yakni jannatun na’im khalidina fiha (surga yang penuh kenikmatan dan kekal di dalamnya) Amin. Wallahu a’lam bish-shawab.
(Ustadz Hasan Basri Tanjung MA)
 
 
Qurrota A'yun Psychology Consultant
Jln Ry Semen No.50 Wangkalkepuh Gudo Jombang
Asuhan Dimas Cokro Pamungkas (Gus Dimas) 081559551234

Istighfar, Penyelamat dari Azab Allah

Diceritakan dari Ibnu Abbas, bahwasanya beliau berkata, “Ketika Nabi Yunus AS merasa tidak dapat lagi mengharapkan keimanan dari kaumnya, beliau memohon kepada Allah SWT.

'Ya Allah sesungguhnya kaumku telah durhaka kepada-Mu dan mereka tetap dalam kekufuran. Oleh sebab itu turunkanlah siksaan-Mu kepada mereka.' Allah SWT berfirman: 'Sesungguhnya Aku akan menurunkan siksa-Ku yang sangat pedih'.”

Setelah itu,  Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya dan mengancam mereka bahwa siksa Allah akan turun setelah kurun tiga hari. Beliau pun membawa keluarganya dan dua anak yang masih kecil-kecil. Kemudian ia mendaki gunung yang tinggi dan mengawasi penduduk Ninawa serta menanti siksa yang akan ditimpakan kepada mereka.

Allah SWT kemudian mengutus Jibril dan berfirman kepadanya, “Pergilah engkau ke tempat malaikat Malik! Katakan kepadanya agar ia meniupkan angin panas dari neraka sebesar biji gandum, kemudian berangkatlah ke penduduk Ninawa dan timpakanlah siksa itu kepada mereka.” Lalu Jibril pun berangkat ke Kota Ninawa dan melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Tuhannya. Kaum Yunus  pun mulai merasakan siksa Allah yang sangat pedih sesuai dengan apa yang telah dikatakannya kepada kaumnya.

Ibnu Abbas berkata, “Ketika mereka telah yakin bahwa siksa Allah telah menimpa mereka dan mengetahui bahwa apa yang dikatakan Nabi Yunus itu benar, mereka pun mencari-carinya, namun mereka tidak menemukannya.” Pada akhirnya mereka berkata, “Marilah kita berkumpul serta memohon ampunan kepada Allah SWT.”

Kemudian, mereka bersepakat untuk berangkat ke sebuah tempat yang disebut dengan Tal al-Ramad dan Tal al-Taubah. Di tempat itu mereka menaburkan debu pasir di atas kepala dan menginjaki duri-duri dengan kaki mereka sambil memohon ampunan kepada Allah dengan mengangkat suara disertai tangisan dan doa.

Atas kesungguhan mereka dalam bertobat dan beristighfar maka Allah SWT pun menerima tobat dan mengampuni dosa-dosanya. Kemudian Allah SWT berfirman kepada Malikat Jibril, “Wahai Jibril angkatlah siksa yang aku timpakan kepada mereka, sesungguhnya aku telah mengabulkan tobat mereka.” Umat Nabi Yunus pun selamat dari siksaan.

Salah satu pelajaran yang dapat kita petik dari kisah di atas adalah istighfar (permohonan ampun) merupakan kalimat penyelamat. Artinya, kalimat yang mampu menyelamatkan manusia dari ancaman azab Allah.

Kalimat istighfar mengandung makna pengakuan, penyesalan, kesadaran, kerendahan diri, dan keimanan. Dan itu semua merupakan sebab yang dapat mendatangkan kecintaan, pertolongan, dan perlindungan Allah SWT sehingga kita dapat selamat dari siksaan dan kebinasaan.

Tidak ada yang dapat menyelamatkan diri kita dari azab Allah, kecuali kita memohon ampun dan segera bertaubat atas segala kesalahan. Sayyidina Ali karamallahu wajhah berkata, “Sungguh aneh orang yang binasa padahal ia memiliki kalimat penyelamat.” Ditanyakan kepadanya, “Apa itu?” Ia berkata, “Istighfar.” (Al-Mustathraf [2]: 344-345). Wallahu a'lam.